Subscribe

IKN Goes Green & Smart! Otorita Mulai Bangun Kawasan Legislatif-Yudikatif, Air Keran Siap Minum!

2 minutes read

PENAJAM PASER UTARA (nusaetamnews.com) :  Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin serius memperkuat fondasi IKN sebagai pusat pemerintahan modern. Tahapan pembangunan kini merambah ke kawasan legislatif dan yudikatif, sejalan dengan visi menciptakan ekosistem yang terintegrasi.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga manfaat sosial dan ekonomi.

“Pembangunan tidak hanya menghadirkan infrastruktur yang layak, tetapi juga menciptakan ekosistem pemerintahan, sosial, dan ekonomi yang terintegrasi, dan juga memberikan manfaat bagi ASN, pekerja konstruksi, dan masyarakat sekitar,” ujar Basuki di Sepaku, Rabu (5/11/2025).

Program Non-Fisik: Cetak Content Creator Lokal

Dampak pembangunan IKN juga terlihat dari pengembangan kapasitas masyarakat sekitar:

  • Pemberdayaan Digital: Otorita IKN bekerja sama dengan ITB memberikan pelatihan bagi 1.000 pelajar SMA/SMK untuk menjadi pembuat konten digital (content creator), guna mendorong pemanfaatan ekonomi digital bagi generasi muda.
  • Pengembangan Kapasitas: Sebanyak 879 program pengembangan kapasitas telah terselenggara bagi kaum ibu, sahabat difabel, dan UMKM.

Selain itu, Otorita IKN menggandeng Jimly School of Law and Government (UGM) untuk merancang regulasi dan struktur Pemerintahan Daerah Khusus (Pemdasus) IKN secara komprehensif.

Air Baku Siap Penuhi Kebutuhan ASN & Balikpapan

Sebagai pendukung infrastruktur fisik, ketersediaan air baku di IKN dijamin aman:

  • Bendungan Sepaku Semoi: Berkapasitas tampungan 16 juta meter kubik, mampu menyediakan air baku total 2.500 liter per detik.
    • 1.500 liter/detik dialirkan ke IKN.
    • 1.000 liter/detik dialirkan ke Kota Balikpapan.
  • Teknologi: Air yang mengalir ke IKN dipersiapkan sebagai air yang dapat diminum langsung dari keran (tap water).

Target Prioritas Akhir 2025

Pembangunan fisik semakin masif, dengan sekitar 7.000 pekerja konstruksi yang tinggal di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), dan diperkirakan akan mencapai 20.000 pekerja pada tahap dua.

Pembangunan prioritas yang ditargetkan selesai dan beroperasi pada akhir 2025 termasuk:

  • Penataan Pasar Sepaku.
  • Masjid Negara dan Basilika.
  • Konektivitas jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
  • Hunian, pasar, dan fasilitas pendidikan untuk mendukung relokasi ASN. (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *