Subscribe

Dibuang United, Rasmus Hojlund ‘Ngegas’ di Napoli!

2 minutes read

Siapa sangka, Rasmus Hojlund yang sempat digadang-gadang jadi masa depan Manchester United (MU), kini malah “gacor” lagi di Serie A bersama Napoli. Padahal, kepindahannya ini terasa dramatis dan mendadak.

Striker muda asal Denmark ini sejatinya tak pernah masuk list jual Setan Merah. Hojlund bahkan sempat jadi andalan dan mencetak gol di pramusim. Namun, dunia sepak bola memang bergerak cepat, guys.

Situasi langsung berubah 180 derajat setelah MU mendatangkan wonderkid lain, Benjamin Sesko, dengan harga fantastis $\text{£}74$ juta. Posisi Hojlund langsung terancam!

Akhirnya, drama transfer pun berakhir. Hojlund resmi bergabung dengan Napoli asuhan Antonio Conte sebagai pemain pinjaman dengan opsi beli sekitar $\text{£}40$ juta (sekitar Rp844 miliar). Keputusan ini sekarang terlihat seperti win-win solution alias keputusan yang hoki banget.

The Secret: Conte Tahu Cara Pakai Hojlund yang Benar

Di Napoli, Hojlund langsung menemukan sentuhannya lagi. Ia menikmati start yang sangat impresif di Liga Italia. Tapi, apa sih rahasia di balik kebangkitan cepat ini?

Blak-blakan Ala Rasmus Hojlund:

“Conte adalah pelatih top! Dia tahu bagaimana memaksimalkan potensi saya,” ujar Hojlund, memberikan pujian langsung kepada bos barunya.

Problematika “Si Jangkung” di Old Trafford

Jika melihat kembali perjuangannya di Old Trafford, problem Hojlund ternyata bukan soal kualitas individu, melainkan salah peran.

  • Peran di MU: Hojlund yang memiliki tinggi $\text{191}$ cm ini sering dimainkan sebagai target man—disuruh menahan bola dan membuka ruang.
  • Karakter Asli: Padahal, eks pemain Atalanta ini jauh lebih efektif saat ia bisa berlari ke ruang kosong (running into channels) dan menekan bek lawan (pressing).

Data pun mendukung argumen ini. Statistik menunjukkan Hojlund hanya punya expected goals (xG) $5,24$ di Premier League musim lalu. Angka yang cukup minim untuk seorang striker utama!

Mantan pelatih MU, Ruben Amorim, bahkan sempat mengakui masalahnya ada di chemistry tim secara keseluruhan. “Kami kurang ancaman di depan. Ini bukan hanya tentang Rasmus,” katanya kala itu.

Intinya, Napoli dengan skema Antonio Conte berhasil menyajikan panggung yang tepat untuk Hojlund. Ia tak lagi disuruh jadi ‘tiang listrik’, tapi menjadi ‘jet tempur’ yang mampu berlari dan mengancam lini pertahanan lawan. Good luck, Hojlund! (BN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *