Subscribe

WADUH, GASPOL! Kaltimtara Mau Punya Listrik Hijau 1.122 MW, PLTU Bakal Pensiun Dini!

2 minutes read

SAMARINDA, (ANTARA) – Siap-siap! Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) bakal makin kece dengan energi bersih! PT PLN (Persero) ngegas total, siap nambah daya listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebanyak 1.122,7 Megawatt (MW) sampai tahun 2034. Ini adalah komitmen serius PLN buat bikin transisi energi hijau di daerah makin sat set.

“Lewat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), kami berkomitmen mempercepat transisi energi menuju energi hijau. Khusus Kaltim, mulai 2025 sampai 2034, ada kurang lebih 1.122,7 MW EBT yang bakal kita kembangkan,” ujar Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Samarinda, Kaltim, Hendra Irawan di Samarinda, Rabu.

Target Gila: EBT Tembus 47,4%!

Penambahan daya gede-gedean ini bakal bikin bauran EBT di sistem kelistrikan Kaltim dan Kaltara melonjak drastis, mencapai 47,4 persen di tahun 2034. Angka ini gokil banget, karena otomatis bakal nekan porsi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Proyeksinya, PLTU bakal menyusut hingga cuma menyisakan 20,6 persen aja dalam satu dekade mendatang. Bye-bye, energi kotor!

Tantangan Level Boss: PLTA Jauh dari Kota!

Tapi, namanya juga proyek besar, tantangan level boss pasti ada. UP3 PLN Samarinda (yang handle Samarinda, Kukar, Kubar, hingga Mahulu) mengakui satu masalah krusial: banyak pusat EBT (terutama Pembangkit Listrik Tenaga Air/PLTA dan Tenaga Surya/PLTS) ada di lokasi terpencil!

“Pusat EBT-nya di pelosok, jadi ada kesenjangan antara pusat beban (kota yang butuh listrik) dan pusat pembangkit,” jelas Hendra.

Buat ngatasi masalah lokasi ini, PLN harus siap-siap bangun infrastruktur jaringan transmisi secara masif. Nah, tantangan di sini bukan cuma soal duit (pembiayaan), tapi juga kompleksitas perizinan lahan dan isu sosial kemasyarakatan.

PLN Butuh Support System!

Demi realisasi transisi energi yang enggak kaleng-kaleng ini, PLN butuh banget support system dari semua pihak.

“Dukungan pemerintah daerah maupun pusat, khususnya soal perizinan, sangat kami perlukan agar percepatan transisi energi ini bisa kita wujudkan secara masif,” tegas Hendra.

Intinya, proyek ambisius ini cuma bisa sukses kalau ada kolaborasi ciamik antara PLN, pemerintah, dan pihak swasta (Independent Power Producer/IPP). Selain PLTA dan PLTS, potensi EBT lain di Kaltim, seperti biomassa, juga lagi diincar untuk dikembangkan.

Komitmen ini bukan cuma buat lingkungan, tapi juga sejalan sama upaya pemerintah mencapai kedaulatan energi dan menopang pertumbuhan ekonomi lewat penyediaan listrik yang andal dan berkelanjutan. Kaltimra ready jadi pionir energi hijau! (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *