Single Salary ASN: Bye-Bye Tunjangan Ribet, Hello Gaji Transparan!
JAKARTA, nusaetamnews.com : Pemerintah lagi on track nih buat gebrakan gede di reformasi birokrasi: rencana penerapan sistem Single Salary alias penggajian tunggal buat Aparatur Sipil Negara (ASN). Skema ini diklaim bakal bikin gaji PNS jadi lebih simpel, transparan, dan yang paling penting, adil!
Kebijakan game changer ini lagi dimatangkan bareng-bareng antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian PANRB.
Single Salary: Hak Penuh Sesuai Kinerja!
Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kemenkeu, Tri Budhianto, ngejelasin kalau single salary ini adalah cara pemerintah buat mastiin penghasilan ASN bener-bener dikasih penuh sesuai kinerja dan tanggung jawab.
“Sebetulnya single salary ini, setahu kami, adalah salah satu cara pemerintah agar dalam penggajian itu betul-betul sesuai dengan hak yang diterima oleh pegawai,” kata Tri saat Media Gathering Kemenkeu, Jumat.
Intinya, berbagai komponen penghasilan—mulai dari gaji pokok, tunjangan kinerja (Tukin), dan tunjangan lain—bakal digabung jadi satu paket gaji yang terintegrasi. Gak ada lagi deh terima tunjangan macem-macem secara terpisah!
Tiga Keuntungan Utama Sistem Gaji Next Level Ini:
Pemerintah optimistis, single salary bakal bawa benefit keren:
- Transparansi dan Keadilan: ASN bisa tau pasti berapa total penghasilan yang mereka terima dan komponen apa aja di dalamnya. Gak ada lagi gaji ‘gaib’!
- Efisiensi Administrasi: Proses penggajian jadi lebih sat set karena gak perlu ribet ngitung berbagai tunjangan.
- Kesejahteraan Upgrade: Struktur gaji tunggal bakal disusun proporsional, berdasarkan tanggung jawab, jabatan, dan kinerja, bukan cuma ngandelin masa kerja.
Sistem ini juga diharapkan bisa ngurangin kesenjangan gaji antar-instansi yang selama ini suka bikin iri.
Progress Masih Terus Berjalan Bareng KemenPANRB
Tri Budhianto negasin, pembahasan teknis single salary masih terus bergulir. Kemenkeu dan KemenPANRB lagi deep discussion buat mastiin desainnya matang sebelum go live secara nasional.
“Ini masih terus berprogres ya, kami sudah komunikasi juga dengan Kementerian PANRB untuk bisa memastikan sistem penggajian kita menggunakan single salary,” jelasnya.
Beberapa poin penting yang lagi dibahas:
- Penentuan struktur gaji pokok dan komponen variabel (biar gak ada ketimpangan).
- Integrasi sistem administrasi dan database ASN (biar pembayaran akurat).
- Simulasi anggaran (buat ngitung dampak ke APBN).
Harapannya, skema ini bisa diterapkan bertahap dalam beberapa tahun ke depan.
Soal Kenaikan Gaji 2026? Masih Pending!
Selain single salary, isu kenaikan gaji ASN 2026 juga jadi sorotan. Tri bilang, sampai saat ini belum ada keputusan resmi soal kenaikan gaji untuk tahun anggaran 2026.
Keputusan itu, katanya, bakal bergantung pada kondisi fiskal dan prioritas pemerintah saat nyusun APBN. “Kalau kita lihat semua yang menjadi bagian dari APBN akan tergantung dari prioritas pemerintah saat ini,” ujar Tri.
Tapi, ia kasih clue: di Nota Keuangan 2026, belum ada indikasi kenaikan gaji ASN. Keputusan finalnya masih nunggu pembahasan di pusat.
Intinya, Single Salary ini adalah langkah maju buat bikin birokrasi lebih profesional, akuntabel, dan efisien. ASN diharapkan bisa lebih fokus kerja dan melayani publik, tanpa pusing sama administrasi gaji yang ruwet! #ReformasiBirokrasi. (TK/one)