SIAP-SIAP BANJIR! BMKG Warning Warga Kaltim Hingga Akhir November!
SAMARINDA, (nusaetamnews.com) : Warga Kalimantan Timur (Kaltim) diminta pasang kuda-kuda! Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir. Pemicunya? Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang diperkirakan mengguyur Kaltim selama 10 hari terakhir bulan November ini (Dasarian 3).
Kepala Stasiun Meteorologi APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, tidak main-main. Ia menyebut dampak hujan ini bisa runaway ke berbagai bencana lain.
“Peringatan dini kami sampaikan karena hujan dapat menyebabkan banjir, sungai meluap, jalan licin, tanah longsor, hingga kemungkinan pohon tumbang karena hujan berpotensi disertai angin kencang dan petir,” ujar Riza di Samarinda, Sabtu (22/11/2025).
Proyeksi Curah Hujan: Kategori Menengah Mendominasi
Berdasarkan prakiraan curah hujan Dasarian 3 (20-30 November 2025):
- Mayoritas Kaltim: Diprediksi mengalami curah hujan Kategori Menengah (50–150 mm) dengan peluang hujan lebih dari 70 persen.
- Pengecualian Selatan: Sebagian Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) bagian selatan diprakirakan masuk Kategori Rendah (0–50 mm) dengan peluang hujan 50-60 persen.
Hati-hati! Beberapa Wilayah Kena Hujan Kategori Tinggi!
Secara deterministik (lebih spesifik), ada beberapa area yang harus ekstra waspada:
- Kategori Tinggi (150–200 mm):
- Sebagian Kutai Barat bagian utara.
- Sebagian kecil Kutai Timur bagian barat.
- Sebagian kecil Mahakam Ulu bagian selatan.
Sifat Hujan: Di Atas Normal!
Riza juga menyoroti sifat hujan, yang menunjukkan bahwa banyak wilayah akan mengalami curah hujan di atas rata-rata.
- Kategori Normal (85-115%): Umumnya di seluruh Kaltim.
- Kategori Atas Normal (116 – 150%): Sebagian besar wilayah Kalimantan Timur bagian barat, tengah, dan timur Kaltim. Artinya, volume air yang turun bakal lebih banyak dari biasanya.
Meskipun Kaltim sempat mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian 2 (10-20 November) dengan kategori sangat pendek (1–5 hari) hingga menengah (11–20 hari), saat ini fokus utama harus beralih ke mitigasi dampak hujan lebat.
Warga diimbau untuk membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, dan menyiapkan rencana evakuasi jika tinggal di area rawan banjir atau longsor. (ant/one)