Ritel Modern Nyerbu Desa, Mendes Yandri Punya “Jurus”: Kopdes Merah Putih!
JAKARTA – Guys, sadar nggak sih kalau ritel modern kayak Indomaret dan Alfamart udah masuk sampe ke desa-desa? Nah, hal ini bikin Komisi V DPR RI was-was, takut UMKM dan warung warga lokal jadi KO.
Waktu ditanyain solusinya, Menteri Desa dan PDTT, Yandri Susanto, nge-spill “senjata” andalannya: Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Battle Ekonomi: Biar Nggak Dikuasai “Itu-itu Aja”
Dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Rabu (12/11), Mendes Yandri bilang kalau Kopdes ini adalah program strategis nasional.
“Kopdes… saya kira salah satu kata kunci untuk kita memastikan pelayanan ekonomi tidak dikuasai oleh segelintir orang,” kata Yandri.
Basically, Kopdes Merah Putih ini bakal diset-up jadi pusat ekonomi rakyat di desa. Mau cari sembako? Pupuk? Elpiji? All in one place!
Tapi… Warung Tradisional Aman, Kan?
Tenang, Coach Yandri ngejamin Kopdes ini nggak bakal jadi “predator” baru yang matiin warung tradisional. Konsepnya adalah sistem usaha bersama.
Saat ini, Kemendes lagi nge-lobby KemenKop UKM, Kemenkeu, dan Kemendagri buat bikin regulasi yang ngejaga usaha kecil biar bisa tetep hidup barengan sama Kopdes Merah Putih. Symbiosis mutualism, gitu deh!
Sikap Tegas Mendes: “CUKUP Ritel Modern-nya!”
Nah, ini yang paling strong. Mendes Yandri juga ngasih statement pribadi yang jelas banget soal ritel modern di desa.
“Kalau saya secara pribadi atau bisa jadi sikap saya sebagai Menteri Desa, sudah cukup, tidak perlu lagi tambah,” tegasnya.
Alasannya? Jelas, karena ritel modern berpotensi bikin mati usaha kecil masyarakat. Jadi, fix ya, butuh sistem ekonomi alternatif yang lebih pro-rakyat.
BUMDes Juga Ikut Power Up
Selain Kopdes, Kemendes nargetin 20.000 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa join di rantai pasok pangan nasional. Termasuk buat nyuksesin program hype: Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Spoiler: Saat ini udah ada sekitar 400 BUMDes yang jadi pemasok pangan (beras, telur, ikan).
- Konsepnya: “Dari desa, oleh desa, dan untuk desa.”
Plus, Kemendes juga lagi nge-gas pengembangan desa tematik berbasis potensi lokal. Contohnya: Desa Nila di Bandung Barat, Desa Ayam, dan Desa Lele di beberapa daerah. Keren!
Siap! Ini dia rangkuman beritanya dengan gaya jurnalistik yang lebih kekinian dan fokus pada tech-talk di dunia tambang! (ant/one)