Subscribe

Kutim Gas Pol! Usulkan 32 Proyek Multi Years Rp2,1 Triliun

3 minutes read

Sangatta, Kaltim (nusaetamnews.com) : Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) lagi tancap gas mengusulkan proyek pembangunan besar-besaran dengan skema Multi Years Contract (MYC). Totalnya ada 32 paket senilai fantastis: Rp2,1 triliun untuk dikerjakan dalam periode 2026 hingga 2028.

Plt Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, di Sangatta (Kamis, 13/11/2025) mengungkapkan, usulan ini sudah disampaikan ke DPRD untuk segera dibahas.

“Kami sudah sampaikan usulan ke DPRD untuk di bahas. 32 paket usulan dengan nilai Rp2,1 triliun untuk tiga tahun anggaran,” kata Noviari.

Solusi Anggaran ‘Menurun’

Keputusan memakai skema MYC ini diambil karena kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim 2026 yang diproyeksikan hanya menyentuh Rp4,8 triliun. Angka ini membuat pembangunan berskala besar tidak mungkin diselesaikan dalam satu tahun anggaran.

MYC dianggap sebagai solusi efektif untuk memastikan pembangunan infrastruktur dasar yang berkelanjutan dan berdampak langsung pada masyarakat.

Fokus ke Jalan Penghubung

Jumlah paket MYC tahun ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 26 proyek dengan anggaran Rp1,2 triliun.

32 paket proyek MYC ini meliputi:

  • Pembangunan jembatan.
  • Peningkatan jalan.
  • Pembangunan drainase.
  • Pembangunan pelabuhan.

Fokus utama pengerjaan adalah 16 paket yang dialokasikan khusus untuk peningkatan jalan penghubung antar kecamatan.

DPRD Ingatkan Rasionalitas Anggaran

Menanggapi usulan ini, Anggota DPRD Kutim, Asti Mazar, menyatakan dukungannya terhadap program strategis daerah. Namun, ia mengingatkan Pemkab agar setiap usulan proyek MYC harus rasional dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang sedang menurun.

“Apapun bentuk usulan daripada pemerintah program strategis daerah pasti kita dukung. Tetapi juga harus melihat kemampuan keuangan daerah. Kalau memang baik dan mampu silakan saja,” tegas Asti.

Fokus Peningkatan 16 Paket Jalan Penghubung

Plt Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, menyebutkan bahwa 16 paket dari total 32 proyek MYC memang difokuskan untuk peningkatan jalan penghubung antar kecamatan. Fokus ini menunjukkan komitmen Pemkab Kutim terhadap:

  1. Konektivitas Wilayah: Proyek ini bertujuan untuk membuka isolasi wilayah dan memastikan semua kecamatan terhubung dengan akses darat yang layak.
  2. Infrastruktur Dasar: Peningkatan ini mencakup perbaikan dan pengerasan jalan (Rigid Pavement atau sejenisnya) agar mobilitas penduduk dan barang menjadi lebih mudah.
  3. Penggerak Ekonomi: Jalan penghubung yang baik sangat strategis untuk mobilisasi barang hasil bumi dan menunjang laju pertumbuhan ekonomi antarwilayah.

Contoh Ruas Jalan yang Menjadi Prioritas

Meskipun daftar rinci 16 paket belum dirilis secara resmi pasca-pengajuan terbaru, prioritas peningkatan jalan penghubung di Kutai Timur seringkali menyasar ruas-ruas vital, seperti yang pernah ada dalam daftar MYC tahun sebelumnya:

  • Pembangunan Jalan di Desa Jabdan, Kecamatan Muara Wahau: Contoh proyek yang menghubungkan kawasan penting.
  • Pembangunan Jalan Tanjung Manis – Susuk: Ruas yang berfokus pada koneksi wilayah.
  • Peningkatan Jalan Simpang 4 Kaliorang – Desa Bangun Jaya: Ruas yang sangat penting untuk akses masyarakat.
  • Jalan Penghubung Antar Kecamatan: Fokus utama adalah ruas-ruas jalan di kawasan pedalaman yang selama ini sulit diakses.

Pelaksanaan proyek MYC ini, terutama untuk jalan, biasanya menggunakan skema bertahap (tahun jamak) agar kualitas pengerjaan dan alokasi anggaran lebih terjamin, mengingat jalan sering memerlukan perkerasan kaku (Rigid Pavement) dengan biaya yang besar. (ant/0ne)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *