Subscribe

Kutai Kartanegara: Kaya Raya, Sejahtera Merata?

3 minutes read
8 Views

Tenggarong, nusaetamnews.com : Secara angka, Kutai Kartanegara sudah menunjukkan perkembangan positif. Tapi, namanya “sejahtera” itu nggak cuma soal duit, bro/sis. Ada tiga dimensi utama yang perlu kita bedah: ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Naik, Tapi Bukan Nomor 1, IPM adalah indikator keren buat ngukur kesejahteraan. Dia gabungin kesehatan (harapan hidup), pendidikan (lama sekolah), dan ekonomi (pengeluaran riil per kapita).

Angka Bagus: IPM Kukar terus meningkat dan sudah masuk kategori “Tinggi” (misalnya, di tahun 2024 dikabarkan mencapai 76,57% dari 75,95% tahun sebelumnya). Artinya, kualitas hidup warganya membaik.

Tapi…: Meskipun Kukar kaya, angka IPM-nya belum yang tertinggi di Kaltim. Kota-kota seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang biasanya masih memimpin. Ini nunjukkin kalau kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah (yang bikin daerah kaya) tidak secara langsung “dikonversi” jadi kualitas hidup (SDM) yang paling top.

Angka Kemiskinan: Ada, Tapi Tren Menurun

Ini bagian yang paling sensitif. Kalau daerahnya kaya, kok masih ada yang miskin? Fakta: Persentase penduduk miskin di Kukar memang turun (misalnya, dari 7,61% jadi 7,28% – data perkiraan 2024-2025). Ini sinyal baik.

The Gap: Meskipun turun, angka kemiskinan ini menunjukkan ketimpangan. Kekayaan SDA seringkali terpusat dan dinikmati segelintir orang atau wilayah. Sementara, di desa-desa atau kawasan yang jauh dari pusat tambang, masalah seperti rumah tidak layak huni, sanitasi terbatas, dan akses air bersih masih jadi PR besar. Bahkan, sempat ada laporan kemiskinan ekstrem yang baru belakangan ini berhasil ditekan hingga 0%.

Penyebab? Salah satunya adalah ketergantungan ekonomi pada sektor tambang yang nggak melibatkan banyak orang (padat modal, bukan padat karya) dan arus pendatang yang besar, yang juga memengaruhi data kemiskinan dan ketersediaan lapangan kerja.

Pemerataan Pembangunan: Fokus Baru

Pemerintah daerah Kukar sendiri sadar bahwa kekayaan harus dirasakan sampai ke akar rumput. Fokus pembangunan mereka sudah mengarah ke: Diversifikasi Ekonomi: Nggak lagi cuma bergantung ke tambang, tapi menguatkan pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Ini penting biar lapangan kerja nggak cuma ada di sektor tambang.

Juga, Infrastruktur Dasar: Membangun fasilitas kesehatan (rumah sakit) dan infrastruktur dasar seperti jalan dan konektivitas antar wilayah, biar warga di pelosok juga gampang akses layanan publik.

Intimnya, Kutai Kartanegara itu kayak anak sultan yang punya banyak aset, tapi PR besarnya adalah membagi warisan itu biar semua adiknya (masyarakat) ikut kecipratan makmur. Sejahtera itu nggak cuma soal GDP atau uang di kas daerah. Sejahtera itu ketika Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya meroket dan Angka Kemiskinan-nya tiarap. Kukar sedang bergerak ke arah sana, tapi masih ada gap besar antara si kaya dan si kurang beruntung, terutama di wilayah yang jauh dari pusat aktivitas tambang. Kekayaan SDA Kutai Kartanegara adalah modal starter pack yang luar biasa. Tantangannya adalah mengubah modal uang itu jadi modal manusia yang cerdas, sehat, dan makmur secara merata. (setia wirawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *