KUKAR R GROWTH QRIS TERTINGGI DI KALTIM, TRANSAKSI MELESAT 476%!
Samarinda (nusaetamnews.com) – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) lagi on fire dalam hal cashless! Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat, pertumbuhan transaksi non tunai di Kukar jadi yang tertinggi di antara 10 kabupaten/kota se-Kaltim.
Hero utamanya? Tentu saja QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang transaksinya meledak hingga 476%!
Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, membeberkan data kinclong ini di Samarinda, Selasa.
“Pertumbuhan transaksi QRIS yang mencapai 476 persen pada September 2025 ini dengan nilai transaksi sebesar Rp135 miliar,” kata Budi.
Peningkatan gila-gilaan ini berkat BI Kaltim yang rajin sosialisasi, didukung penuh Pemkab Kukar yang gaspol mendorong penggunaan QRIS, mulai dari ASN, pedagang, pelajar, sampai masyarakat luas. Digitalisasi merata!
TOP 3 Kabupaten/Kota dengan Pertumbuhan Paling Gokil
Kukar memimpin di kategori pertumbuhan, sementara kabupaten lain juga enggak kalah ngebut:
| Posisi | Kabupaten | Growth QRIS | Nilai Transaksi QRIS (Sep 2025) | Growth APMK (Kartu) |
| 1 | Kutai Kartanegara (Kukar) | 476% (Tertinggi!) | Rp135 Miliar | 20.5% |
| 2 | Paser | 306% | Rp54 Miliar | 33% |
| 3 | Kutai Timur | 276% | Rp178 Miliar | 20% |
Samarinda Masih Raja Nilai, QRIS The Real Penggerak Ekonomi
Meskipun Kukar juara dalam growth (persentase kenaikan), Budi mengakui kalau secara nilai rupiah, kota lain masih unggul—terutama Samarinda.
Samarinda: Pertumbuhan transaksi QRIS hanya 185%, tapi nilai transaksinya paling tinggi se-Kaltim, mencapai Rp867 miliar! Jauh banget!
Secara keseluruhan, Samarinda masih jadi big player transaksi non tunai lainnya: APMK (Kartu): Rp3,48 Triliun DAN Uang Elektronik (UE): Rp220 Miliar
Menurut Budi, tren ini jelas menunjukkan satu hal: Transaksi digital via QRIS sudah jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi non tunai di seluruh Provinsi Kaltim dalam beberapa tahun terakhir.
Total Kaltim (Januari – September 2025): QRIS: Rp2,18 Triliun, Uang Elektronik (UE): Rp705 Miliar, APMK (Kartu): Rp13 Triliun (ANT/ONE)