Subscribe

Kukar Keren! Sampah Disulap Jadi Art di Festival Daur Ulang, Sekda Sampai Kagum

2 minutes read

Tenggarong, Kaltim (ANTARA) – Nggak cuma dibuang, di Kutai Kartanegara (Kukar) sampah justru jadi bintang! Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar baru saja menggelar Festival Produk Daur Ulang Sampah di Taman Tanjong, Tenggarong, Minggu.

Acara super kreatif ini adalah platform kampanye masif gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan tujuan utama: membuktikan kalau sampah bisa jadi produk bernilai jual tinggi.

“Kunci utama dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah dengan pendekatan 3R,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar, Sunggono, saat membuka festival.

3R: The New Lifestyle!

Menurut Sekda Sunggono, konsep 3R ini penting banget untuk meminimalkan timbunan sampah, menghemat sumber daya alam, sekaligus mengurangi kerusakan lingkungan.

  • Reduce: Kurangi penggunaan barang sekali pakai.
  • Reuse: Pakai ulang barang yang masih bisa digunakan.
  • Recycle: Olah sampah jadi produk yang bernilai.

Harapannya, kampanye ini bisa jadi gerakan bareng seluruh masyarakat Kukar, yang membuat pengelolaan sampah berkelanjutan bukan cuma tugas Pemda, tapi tanggung jawab bersama.

Saat berkeliling, Sekda Sunggono sampai terkagum-kagum melihat display produk yang dipamerkan. Gimana enggak? Sampah plastik dan bekas diubah menjadi:

  • Kotak tisu cantik
  • Aneka pot bunga
  • Tas stylish
  • Berbagai hiasan rumah

Dukungan Penuh untuk Pegiat Daur Ulang!

Ketua Panitia Pelaksana, Henny Amiruddin, bercerita bahwa komunitas pegiat daur ulang ini sudah bergerak edukasi dan training hampir sembilan tahun!

Puncaknya di tahun 2023, Disperindag Kukar mendampingi pelatihan di berbagai kecamatan, mencetak total 1.632 peserta baru. Sebagian besar dari mereka kini aktif bergabung dalam Komunitas Pegiat Daur Ulang.

“Terlebih kini kami mendapat dukungan luar biasa dari [berbagai] Dinas Kabupaten Kukar,” kata Henny.

Gerakan ini terus meluas ke kecamatan-kecamatan lain, termasuk Sebulu yang baru saja mengadakan pelatihan dengan total peserta mencapai ratusan orang dari berbagai desa.

“Kami terus bergerak, berkarya, dan mengedukasi. Gerakan ini harus terus bergerak, jangan setop, karena penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama,” tutup Henny dengan semangat. (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *