Kaltim Siap Nge-Cas Masa Depan! Pasar Baterai Global $500 Miliar di 2030, Kaltim Gaspol Jadi Pilar Utama Ekosistem Mobil Listrik Nasional!
SAMARINDA, nusaetamnews.com : Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) makin serius menatap masa depan hijau! Pemprov Kaltim menyambut hangat potensi pasar global Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang diprediksi mencapai $500 miliar USD di tahun 2030. Gokil, kan?
Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, langsung pasang badan dan bilang Kaltim punya posisi super strategis untuk jadi pilar utama dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. “Kami menyambut baik inisiatif pemerintah pusat untuk berdialog langsung, karena Kaltim, memiliki posisi strategis untuk menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional,” kata Bambang di Samarinda, Minggu.
Harmonisasi Kebijakan: Pusat & Daerah Satu Frekuensi
Pernyataan Bambang ini muncul setelah audiensi bareng Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. Intinya, dialog ini penting banget buat harmonisasi kebijakan alias biar apa yang direncanakan di pusat nyambung dengan potensi dan kebutuhan di daerah. Inisiatif keren ini dinaungi proyek besar bernama ENTREV (Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia), hasil kolaborasi kece antara Ditjen Ketenagalistrikan dan UNDP Indonesia.
Salah satu goals utamanya? Nekat banget ngurangin emisi!
“Salah satu target utama Proyek ENTREV adalah pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara langsung sebesar 473.800 ktCO2,” jelas Bambang. Program ini didorong lewat advokasi kebijakan sistematis dari pusat sampai ke daerah.
Nikel & Peluang Raksasa: Siap Banjir Baterai!
Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia, dan ini jadi jackpot di tengah kebutuhan baterai yang masif! Pemerintah memproyeksikan kebutuhan baterai di dalam negeri aja mencapai 392 Gigawatt hour (GWh) hingga 2034. Angka ini buat support kebutuhan listrik nasional (RUPTL), pasokan mobil dan motor listrik, bahkan buat potensi ekspor listrik dan agenda ambisius pembangunan PLTS 100 GW!
Sementara itu, potensi pasar internasional jauh lebih fantastis, diproyeksikan mencapai 3.500 GWh di tahun 2030. The demand is real!

Konversi Motor Listrik Sudah Nggak Wacana
Proyek ENTREV bukan cuma omong kosong. Di lapangan, program konversi sepeda motor konvensional jadi listrik sudah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 321.000 orang di provinsi-provinsi percontohan. Impact-nya nyata!
Selain itu, buat ngisi skill di masa depan, ada program kolaborasi sama akademisi seperti SRECharged dan Gatrik Goes to Campus untuk menyiapkan SDM kompeten.
Yang paling fundamental, ENTREV sukses jadi fasilitator dan pembangun jaringan yang solid. Mereka bikin platform di mana semua pihak (pemerintah, private sector, ahli, sampai LSM) bisa ngumpul buat diskusi tantangan dan peluang. Intinya, pengambilan keputusan bakal lebih kolaboratif dan terinformasi. Kesimpulannya? Kaltim siap memanfaatkan momentum emas ini, dari nikel di bumi mereka sampai kebijakan pro-EV yang didorong pusat. Masa depan kendaraan listrik Indonesia? It’s electrifying! (ant/one)