Subscribe

Kaltim Sat Set Perkuat Kesehatan Sampai Pelosok, Biar Warga Happy dan Aman

2 minutes read

SAMARINDA, (nusasetamnews.com) : Gak mau kalah saing! Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) lagi gaspol ngejar pemerataan infrastruktur kesehatan. Tujuannya cuma satu: Biar semua warga, bahkan yang tinggal di kawasan perbatasan, bisa gercep dapat akses medis yang oke punya dan merasa aman.

Ambulans Air dan RS Baru: Fasilitas Upgrade Total!

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, di Samarinda, Jumat, kasih bocoran soal upgrade fasilitas. “Tahun ini kita kasih hibah ambulans apung buat Kutai Barat. Semoga akhir Desember nanti sudah bisa ngebut di air!” kata Jaya.

Enggak cuma bantuan armada air buat pedalaman Mahakam, tahun depan juga bakal ada proyek keren dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes): bangun gedung Rumah Sakit Kelas C di Kabupaten Mahakam Ulu!

Jaya menegaskan, tugas utama pemenuhan fasilitas dasar kayak Puskesmas dan RS minimal Kelas D itu ada di Pemkab/Pemkot. Tapi, Pemprov Kaltim siap backup daerah yang belum mampu penuhi standar pelayanan minimal (SPM) sendiri.

Rasio Tempat Tidur Sudah Kelebihan Target!

Secara keseluruhan, kabar baiknya, rasio ketersediaan tempat tidur RS se-Kaltim sudah mencapai 1,7 per seribu penduduk! Angka ini sudah super aman, bahkan melampaui standar minimal nasional yang cuma 1 per seribu penduduk.

“Walaupun begitu, ada beberapa wilayah yang rasionya masih di angka 0,7 sampai 0,8. Nah, yang ini yang butuh intervensi dari Pemprov,” akunya.

Bikin Gebrakan: RS Khusus Jadi RSUD All-in-One

Masalah di lapangan seringnya bukan soal gedung kurang, tapi manajemen pasien yang numpuk di RS rujukan utama doang. Alhasil, antrean panjang kayak ular naga, padahal UGD di RS lain malah sepi kayak kuburan.

Untuk mengatasi drama antrean ini, Dinkes enggak pakai lama langsung tancap gas dengan regulasi baru: Rumah sakit khusus wajib ‘transformasi’ jadi RSUD dengan layanan unggulan!

Intinya gini: RS yang tadinya cuma layanin mata atau jiwa, sekarang wajib buka layanan umum kayak penyakit dalam, bedah, sampai kandungan.

Warga yang tiba-tiba kena kondisi gawat darurat umum gak perlu healing dulu di rumah, tapi bisa langsung datangi RS tersebut tanpa takut ditolak karena alasan spesialisasi. Contoh paling nyata? Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) kini berubah fungsi jadi RSUD dengan keunggulan kesehatan jiwa.

Kebijakan transformasi ini nyambung banget dengan sistem rujukan BPJS Kesehatan yang kini lebih fleksibel, gak lagi kaku, tapi berbasis kompetensi layanan.

“Pemerataan beban layanan ini kunci utama agar semua warga Kaltim dapat kepastian penanganan medis yang lebih cepat dan nyaman,” tutup Jaya. Sat set, pelayanan lancar! (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *