Subscribe

Jaket Kuning dan Senyum di Balik Debu: Pahlawan Sejati Kota Samarinda

3 minutes read
8 Views
Aksi pungut sampah di Sungai Karang Mumus (SKM), Sabtu bulan agustus lalu. Mereka menggunakan ketinting, menyusuri aliran sungai dari arah hulu hingga hilir.Kegiatan yang diprakarsai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda itu menjadi agenda rutin bulanan, kali ini berpusat di belakang Pasar Segiri, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu.Tak hanya jajaran DLH, kegiatan itu juga melibatkan berbagai pihak. Mulai organisasi perangkat daerah (OPD), relawan, nelayan, mahasiswa, komunitas lingkungan, hingga perwakilan perhotelan ikut serta.

Mereka bukan selebriti, juga bukan pejabat yang dielu-elukan di podium. Mereka adalah denyut nadi kebersihan kota, wajah-wajah yang mungkin sering kita lihat, tetapi jarang kita sapa. Mereka adalah pahlawan Samarinda si jaket kuning, barisan pekerja yang memastikan Tepian Mahakam ini tetap bersih, asri, dan layak huni.

Dalam setiap fajar yang menyingsing di atas Jembatan Mahakam, atau saat senja mulai menyelimuti keramaian Pasar Pagi, mereka sudah siaga. Jaket kuning neon mereka menjadi penanda: inilah garda terdepan melawan tumpukan sampah, dedaunan gugur, dan debu jalanan.

Jejak Langkah yang Tak Tergantikan

Menelusuri jejak mereka berarti memahami betapa vitalnya peran mereka. Mereka adalah perpanjangan tangan dari komitmen kota terhadap Program Adipura, sebuah penghargaan yang hanya bisa diraih dengan kerja keras dan konsistensi luar biasa.

Bayangkan ribuan ton sampah yang dihasilkan warga Samarinda setiap harinya. Tanpa ketekunan dan dedikasi para pahlawan jaket kuning ini—mulai dari penyapu jalan, pengangkut sampah, hingga petugas taman—kota ini akan dengan cepat tenggelam dalam kekotoran.

Jejak mereka terukir di:

 * Setiap jengkal trotoar yang bersih dari puntung rokok dan plastik.

 * Ruang Terbuka Hijau yang tetap teduh dan terawat, tempat keluarga bisa bersantai.

 * Sudut-sudut pasar yang bau dan kotor berhasil mereka sulap kembali menjadi tempat yang lebih nyaman untuk bertransaksi.

Mereka bergerak dalam diam, sering kali diabaikan oleh hiruk pikuk pengguna jalan. Panas menyengat atau hujan deras, komitmen mereka tak pernah luntur. Itu bukan sekadar pekerjaan; itu adalah bakti untuk kota.

Lebih dari Sekadar Pekerja, Mereka Adalah Edukator

Pahlawan jaket kuning ini tidak hanya membersihkan sampah yang sudah ada, tetapi secara tidak langsung, mereka juga mendidik kita. Kehadiran mereka yang tanpa lelah seharusnya memicu rasa malu bagi siapa pun yang seenaknya membuang sampah sembarangan. Mereka adalah cermin yang memantulkan kesadaran lingkungan kita sendiri.

Senyum mereka, meski tertutup masker dan kadang diselimuti peluh, adalah pengingat akan martabat kerja keras. Mereka mengajarkan bahwa tidak ada pekerjaan rendahan ketika pekerjaan itu bertujuan mulia: menjaga kesehatan dan keindahan komunitas.

Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) telah berupaya meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan mereka. Namun, penghargaan tertinggi yang bisa kita berikan bukanlah dari program pelatihan, melainkan dari tindakan sederhana: tidak membuang sampah sembarangan dan mengucapkan terima kasih saat berpapasan dengan mereka.

Mari Menjadi Bagian dari Pasukan Kuning

Samarinda yang bersih adalah tanggung jawab kolektif. Para pahlawan jaket kuning telah meletakkan fondasinya dengan keringat dan dedikasi. Sekarang, giliran kita, sebagai warga kota, untuk meneruskan warisan kebersihan ini.

Lain kali Anda melihat sosok berjaket kuning sedang menyapu jalanan, ingatlah: mereka adalah pahlawan sejati yang membuat kota Anda nyaman untuk ditinggali. Mereka adalah alasan mengapa Samarinda bisa terus berbenah, berjuang, dan bermimpi untuk menjadi kota yang lebih baik dan meraih predikat Adipura yang membanggakan.

Mari kita pastikan kerja keras mereka tidak sia-sia. Anggaplah kita semua adalah “pasukan kuning” tak resmi, yang menjaga lingkungan di sekitar kita, demi Samarinda yang lestari dan bersih. (setia Wirawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *