Subscribe

IKN: Pedang Bermata Dua Bagi Gen Z dan Milenial Balikpapan

3 minutes read
7 Views

Balikpapan, nusaetamnews.com : Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus berjalan di Penajam Paser Utara (PPU) tak dapat dimungkiri menempatkan Balikpapan sebagai kota penyangga utama. Bagi dua kelompok demografi terbesar saat ini, Generasi Z (Gen Z) dan Milenial, dampak langsung kehadiran IKN di Balikpapan terasa bak pedang bermata dua: membuka jendela besar peluang ekonomi, namun juga membawa tantangan sosial dan peningkatan biaya hidup yang signifikan.

Peluang Emas: Lapangan Kerja dan Investasi

Dampak positif yang paling nyata adalah lonjakan aktivitas ekonomi yang berpotensi menyerap tenaga kerja lokal, khususnya dari kalangan muda.

Sektor Properti dan Investasi: Studi menunjukkan bahwa pencarian properti di kawasan sekitar IKN, termasuk Balikpapan, didominasi oleh Gen Z dan Milenial (sekitar 56,9% di Balikpapan). Mereka melihat IKN sebagai peluang besar untuk investasi properti dengan harapan kenaikan nilai di masa depan, didorong oleh insentif perpajakan yang ditawarkan.

Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi: Sebagai gerbang utama IKN, Balikpapan diproyeksikan mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini memicu sektor-sektor penunjang seperti perhotelan, kuliner, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menggeliat, menciptakan lapangan kerja baru.

Ekonomi Kreatif (Ekraf): Pemerintah Kota Balikpapan tengah berupaya mengembangkan sektor Ekraf sebagai salah satu sektor andalan. Pelatihan dan kolaborasi dengan pelaku industri Ekraf diselenggarakan untuk mempersiapkan anak muda agar dapat memanfaatkan potensi ini, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi ekstraktif.

Kualitas Hidup Kota Masa Depan: Minat Gen Z dan Milenial pindah ke IKN juga didorong oleh janji kualitas hidup yang lebih baik di kota yang berkonsep cerdas dan berkelanjutan (air minum, polusi rendah, bebas macet). Walaupun IKN adalah lokasi utamanya, daya tarik ini juga memengaruhi Balikpapan sebagai kota terdekat.

Tantangan Nyata: Kesenjangan dan Keterbatasan

Di balik janji-janji peluang, kaum muda Balikpapan juga menghadapi sejumlah tantangan yang mendesak: Akses Tenaga Kerja: Meskipun lapangan kerja terbuka lebar, tenaga kerja lokal sering kali menghadapi hambatan dalam mengakses peluang tersebut. Mereka harus bersaing dengan tenaga kerja terampil yang didatangkan dari luar daerah, menggarisbawahi perlunya peningkatan kapasitas dan keterampilan agar tidak tergerus arus urbanisasi.

Kenaikan Biaya Hidup: Sebagai kota penyangga dengan tingkat mobilitas tinggi, Balikpapan berisiko mengalami inflasi dan kenaikan biaya hidup, termasuk harga properti dan sewa hunian. Hal ini dapat memicu kekhawatiran bagi Gen Z dan Milenial yang baru memulai karir atau sedang berjuang memiliki rumah.

Isu Lingkungan: Pembangunan masif IKN juga menimbulkan kekhawatiran terkait dampak lingkungan, seperti ancaman terhadap kelestarian Teluk Balikpapan. Isu ini sering kali menjadi perhatian utama bagi Gen Z dan Milenial yang cenderung lebih vokal terhadap isu keberlanjutan. Dengan demikian, IKN membawa transformasi struktural bagi Balikpapan. Bagi Gen Z dan Milenial, era baru ini menuntut mereka untuk bersikap adaptif, proaktif, dan kritis. Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan yang terjadi bersifat inklusif, dengan memprioritaskan peningkatan kualitas SDM lokal agar kaum muda Balikpapan dapat benar-benar menjadi subjek, bukan hanya objek, dari pembangunan Ibu Kota Nusantara. (setia wirawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *