Goodbye Genset, Hello Surya! Solusi Green Energy BTS di Indonesia Timur
JAKARTA, nusaetamnews.com : Indonesia, dengan 17.000 lebih pulau, punya PR besar: pemerataan akses telekomunikasi. Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) sering kebagian masalah klasik: nggak ada listrik PLN dan susah sinyal.
Nah, di tengah tantangan ini, Solar Panel (Panel Surya) muncul sebagai hero! Dipasang di Base Transceiver Station (BTS), panel surya nggak cuma ngedukung konektivitas, tapi juga nge-gas transisi energi bersih yang sustainable.
Bye-Bye Kendala Geografis & Logistik
Operator dan Komdigi udah sepakat: di daerah terpencil, energi surya adalah alternatif paling nendang buat ngidupin BTS.
- Kenapa Solar Panel Juara? Dia mandiri, nggak bikin kita ketergantungan sama genset berbahan bakar fosil yang mahal dan nggak ramah lingkungan. Plus, biaya ngangkut bahan bakar ke lokasi terpencil yang super sulit jadi nol!
- Bukti Nyata: Tengok aja di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. BTS di sana full pakai solar panel (kapasitas 750 – 1.800 watt). Sinar matahari Anambas yang melimpah bikin ini jadi solusi ideal banget.
Super Efisien & Stand-by 3 Hari!
Panel surya nggak cuma green, tapi juga ngirit abis!
- Hemat Biaya: Menurut APJII, pakai solar panel di site hybrid (kayak di Klungkung, Bali) bisa menghemat biaya operasional sampai 15–20 persen!
- Stand-by Mode: Di Maluku dan Papua, 615 site BTS full pakai solar panel dan baterai yang gokil: mampu bertahan sampai tiga hari tanpa sinar matahari!
Beberapa BTS juga pakai sistem hybrid (solar panel + genset) buat back-up kalau cuaca mendung. Operator juga udah pakai surveillance system digital buat mantau daya real-time biar nggak ada downtime.
Operator dan Pemerintah All In ke Green Energy
Komitmen Green Energy ini nggak cuma gimmick!
- Telkomsel: Udah pasang 275 solar panel/micro hydro dan estimasi ngurangin emisi 1.774 ton CO₂eq. Mereka bahkan beli Renewable Energy Certificates (REC) dari PLN.
- XL Axiata: Udah jalanin konsep Green BTS sejak 2015. Mereka modernisasi perangkat biar konsumsi energi drop 50%, ganti shelter besar ke perangkat outdoor (biar nggak perlu AC), dan pakai baterai lithium gantiin genset.
Pemerintah (Kemkomdigi) juga gaspol dorong ini. Di Papua, BTS baru pakai panel surya buat njamin internet buat pendidikan, kesehatan, dan pertahanan. Presiden Prabowo juga udah resmikan 47 PLTS di desa 3T.
Dampak Nyata: Digital Life di Pelosok
Kehadiran BTS bertenaga surya ini beneran ngubah hidup!
- Anak-anak bisa belajar daring.
- Puskesmas bisa layanan digital.
- UMKM bisa jualan online.
Ini bukan cuma soal sinyal, tapi strategi nasional buat nutup kesenjangan digital dan ngejar transisi energi bersih. Kolaborasi publik-swasta jadi kunci buat make sure setiap pelosok Indonesia tetep terkoneksi. Good job! (ant/one)