Gas Pol! Kukar Siap Pensiunkan Tambang, Bupati Ajak Warga Gali Ekonomi Lokal Jangka Panjang!

Tenggarong, Kaltim (nusaetamnews.com) – Mau sampai kapan bergantung sama batu bara dan migas? Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, ngajak seluruh masyarakat dan Pemdes untuk segera transformasi ekonomi Kukar. Goodbye, industri ekstraktif! Hello, keunggulan lokal!

Bupati menegaskan, ketika masa keemasan tambang berakhir, desa harus sudah siap mandiri. Solusinya? Mengembangkan fondasi ekonomi yang sustainable (berkelanjutan).

“Ketika industri ekstraktif… habis, maka akan jadi apa desa kita? Maka sejak dini harus menyiapkan diri dengan menggali dan mengembangkan ekonomi lokal yang berkelanjutan,” ujar Aulia Rahman Basri di Tenggarong, Kamis.

Kunci Exit Strategy: Pertanian & Kredit Tanpa Agunan

Pemkab Kukar serius menggarap pertanian dalam arti luas: mulai dari tanaman pangan, perkebunan, peternakan, hingga perikanan. Ini adalah fondasi utama untuk peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan.

• Bantuan Tools: Kelompok tani rutin disokong mesin dan peralatan modern.
• Akses Modal Mudah: Ada program Kredit Kukar Idaman yang maknyus! Pinjaman sampai Rp500 juta dan yang paling keren: tanpa agunan!

Aulia juga mendorong Kepala Desa (Kades) untuk tidak hanya menggali potensi, tapi juga melakukan pembangunan kawasan terintegrasi. Intinya, semua harus nyambung dan punya tujuan yang sama: exit dari ketergantungan tambang.

Kukar Emang Juara Lumbung Pangan Kaltim, Tapi Jangan Puas Dulu!

Kukar sudah membuktikan diri sebagai Lumbung Pangan Kaltim! Data menunjukkan kontribusi produksinya sangat dominan:

FYI: Kukar jauh mengungguli PPU dan Paser dalam hal kontribusi luas panen.

Meski sudah jadi champion, Bupati mengingatkan agar produksi harus terus ditingkatkan. Kenapa? Karena Kaltim secara regional masih impor beras dari luar, dan jumlah penduduk terus bertambah.Goal utama: swasembada pangan Kaltim yang digerakkan oleh potensi lokal Kukar. (ant/one)