Gak Main-Main! Mahulu Sulap 6.888 Ton Sampah Plastik Jadi Paving Block Estetik
MAHULU – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, kreatif abis! Daripada pusing sama tumpukan sampah yang bikin pangling, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mahulu punya jurus jitu: mengubah sampah plastik jadi paving block keren!
Inisiatif ini bukan cuma buat lingkungan, tapi juga langkah nyata buat memberdayakan ekonomi masyarakat setempat lewat kelompok-kelompok yang sudah dibentuk.
Darurat Sampah: Cuma 37% yang Terangkut!
Asisten I Sekretariat Kabupaten Mahulu, Agustinus Teguh Santoso, membongkar fakta yang lumayan shocking soal kondisi sampah di Mahulu.
“Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan lingkungan serius. Timbulan sampah di Mahulu tahun 2024 sekira 6.888 ton, sementara DLH mengangkut sekitar 2.555 ton sepanjang tahun tersebut,” ungkap Teguh di Ujoh Bilang, Rabu.
Cuma sekitar 37% sampah yang terangkut! Sisanya, sampah plastik yang sulit terurai itu berpotensi mencemari tanah, sungai, dan ekosistem.
Inovasi Keren: Dari Limbah ke Cuan
Lewat teknologi pengolahan menjadi paving block, DLH Mahulu nggak cuma mengurangi pencemaran, tapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi warganya.
“Tentu saja langkah tersebut bisa menjadi solusi inovatif dalam mengurangi timbulan sampah plastik sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” kata Teguh, mengapresiasi pelatihan pembuatan paving block yang diadakan DLH.
Pelatihan ini, yang dibuka pada Selasa (2/12/2025), bertujuan memberikan skill praktis kepada masyarakat untuk memproduksi paving block ramah lingkungan secara mandiri menggunakan limbah plastik di sekitar mereka.
Pemerintah All-Out Dukung Pembangunan Berkelanjutan
Pemkab Mahulu memastikan program ini bukan cuma wacana. Mereka berkomitmen penuh mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mendorong ekonomi sirkular (konsep di mana limbah diubah jadi sumber daya).
Dukungan konkret Pemkab Mahulu:
- Pengadaan Alat: Pemkab akan memfasilitasi pengadaan alat paving block di seluruh kampung.
- Promosi dan Pemasaran: Membantu promosi hasil produksi paving block masyarakat agar mudah dipasarkan dan benar-benar menghasilkan cuan.
“Pengelolaan sampah merupakan tugas bersama… setiap orang juga diingatkan tidak membuang sampah sembarangan seperti ke parit, sungai, maupun di jalan, tapi harus dibuang ke tempat sampah,” tutup Teguh, mengingatkan pentingnya kolaborasi dari semua pihak. (ant/one)