Gak Ada Blank Spot! Kukar Target 2026 Semua Desa Punya Internet Gratis
TENGGARONG, nusaetamnews.com : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bergerak cepat menyongsong era digital. Kukar menargetkan seluruh desa di wilayahnya rampung terakses internet gratis pada tahun 2026.
Program ambisius bertajuk Internet Desa Gratis ini adalah komitmen Pemkab Kukar untuk memastikan tidak ada lagi wilayah yang tertinggal dalam konektivitas digital, bahkan hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT).
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menjelaskan bahwa anggaran untuk mewujudkan program ini sudah disiapkan. Prioritasnya adalah mewujudkan pemerataan akses yang kini menjadi kebutuhan dasar—mulai dari pendidikan, layanan publik, hingga support ekonomi digital desa.
“Program ini memastikan seluruh desa memiliki akses internet. Anggarannya sudah disiapkan, hanya tinggal menyusun kebijakan dan menyesuaikan dengan kondisi teknis di lapangan,” ujar Aulia, Jumat (24/10/2025).
Starlink Out, Cari Alternatif Lain
Meski optimistis, Bupati Aulia mengakui ada tantangan teknis. Salah satunya adalah kendala pada layanan Starlink yang sebelumnya sempat diujicobakan di Desa Sungai Bawang. Layanan Starlink untuk kategori rumah tangga kini tak lagi tersedia.
“Kami sedang berdiskusi dengan pihak provider untuk mencari solusi alternatif. Kalau Starlink tidak bisa, kita akan cari penyedia lain yang mampu menjangkau hingga ke pelosok,” tegasnya.
Internet “Nempel” di Program Rp150 Juta per RT
Ke depan, program internet gratis ini akan diintegrasikan dengan program andalan Pemkab, yaitu Rp150 Juta per RT. Skema ini memungkinkan setiap RT memiliki sistem internet sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan warganya.
“Satu RT rata-rata memiliki 50 sampai 300 kepala keluarga. Dengan skema ini, setiap RT bisa memiliki akses dan berlangganan sesuai kebutuhan mereka,” papar Aulia.
Saat ini, Pemkab melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) tengah fokus pada tahap pemetaan digital desa sebagai fondasi awal implementasi tahun depan.
“Kita harus presisi sejak awal. Kondisi tiap desa berbeda, bahkan di wilayah perkotaan pun masih ada yang sinyalnya tidak stabil, terutama di daerah perbukitan,” kata Kabid Aplikasi dan Informatika Diskominfo Kukar, Ery Hariyono.
Hasil pemetaan inilah yang akan menentukan perangkat dan jaringan yang paling pas untuk setiap wilayah, demi memastikan pelaksanaan di tahun 2026 berjalan efektif. (*)