Subscribe

Drama Seks Pasca-40: Vagina Kering, Libido Turun, It’s Not Normal!

3 minutes read

Buat banyak cewek, masa perimenopause (fase sebelum menopause) yang bisa datang 10 tahun lebih awal adalah roller coaster hormon yang bikin hidup seks jadi awkward atau bahkan menyakitkan.

Suzan, wanita 40-an dari Kanada, blak-blakan bilang, “seks menjadi sesuatu yang menyakitkan,” meskipun hasratnya masih ada. Intinya: Sakitnya mengalahkan mood seksual!

Menopause & Hormon: Lebih dari Sekadar Menstruasi Berhenti

Menopause terjadi ketika kadar hormon (terutama estrogen dan testosteron) menurun drastis, menandai akhir masa reproduksi.

Dokter umum Aziza Sesay menjelaskan bahwa vagina kering yang bikin seks sakit adalah efek langsung dari estrogen yang anjlok. Sayangnya, karena isu seksualitas perempuan masih tabu:

“Masih banyak perempuan yang meyakini bahwa seks yang menyakitkan adalah hal yang normal,” dan ini dianggap sebagai “tanggung jawab kita… untuk menanggung rasa sakit ini demi menyenangkan pasangan kita,” kata dr. Sesay.

Akibatnya, banyak wanita menderita diam-diam.

Gejala Tersembunyi yang Bikin Ilfil

Libido turun dan vagina kering memang common, tapi ada gejala lain yang bikin aktivitas di ranjang jadi PR:

  • Infeksi Saluran Kemih (ISK) Berulang: Yas (49, Inggris) mengaku kehilangan hasrat karena setiap kali berhubungan seks, selalu diikuti ISK yang sangat menyakitkan. Dr. Sesay membenarkan: Estrogen juga melumasi uretra. Penurunan hormon membuat jaringan uretra tipis, kering, dan rentan infeksi!
  • Perubahan Sensitivitas: Rosie (45, Jerman) yang mengalami menopause dini setelah histerektomi, merasa perubahannya drastis: “Saya tak lagi bisa merasakan stimulasi fisik.”

Psikolog dan terapis seks, Nazanin Maali, mengatakan banyak kliennya merasa terjebak, namun ia juga punya klien yang justru merasakan seks terbaik dalam hidup mereka setelah menopause! Stigma bahwa kehidupan seks perempuan berakhir saat menopause adalah kesalahpahaman yang rumit dan menyedihkan.

Solusi Anti-Galau: Ganti ‘Naskah Seksual’ dan Cari Bantuan

Menurut Dr. Maali dan Dr. Sesay, seluruh tantangan menopause ini ada solusinya. Jangan menyerah atau malu!

  1. Re-evaluasi ‘Naskah Seksual’ (Sexual Script): Tanyakan pada diri sendiri, “Menurut saya bagaimana seks yang baik?” Tubuh berubah, jadi script (gambaran tentang seks yang seharusnya) juga harus di-update dan diubah.
  2. Eksplorasi Non-Penetrasi: Tingkatkan pemanasan (foreplay). Perubahan jaringan vagina bisa berarti sensitivitas berkurang. Mainan seks (vibrator) bisa sangat membantu!
  3. Terapi Penggantian Hormon (HRT): Ini bisa jadi solusi pertama (berbentuk koyo, gel, atau pil). Bagi yang tak boleh minum pil, ada hormon topikal yang langsung digunakan pada vagina. Neda di Selandia Baru, yang mengidap kanker, bersikeras mendapatkan terapi topikal demi kehidupan seksnya.
  4. Over-the-Counter & Fisioterapi: Gunakan pelumas dan pelembap vagina (cek bahannya!). Bagi yang mengalami otot dasar panggul lemah, fisioterapi bisa membantu.
  5. Gaya Hidup & Self-Care: Olahraga, makan sehat, hindari alkohol dan rokok, jaga berat badan. Yang terpenting: Perawatan diri bukan hal egois! Mintalah dan terimalah bantuan untuk mengurangi stres. (BBC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *