Subscribe

Dana Transfer Daerah Disunat, Sultan Bachtiar Usul: GUBERNUR GAK PERLU DIPILIH LANGSUNG!

2 minutes read
2 Views

JAKARTA , nusaetamnews.com :Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, buka suara soal kegaduhan pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh Kementerian Keuangan. Sultan menilai wajar jika para kepala daerah ‘ngambek’ dan protes keras.

Menurut Sultan, keberatan itu logis banget karena pemotongan anggaran bisa bikin effort kepala daerah untuk menunaikan janji politik ke masyarakat jadi ambyar.

“Sangat wajar jika kebijakan efisiensi TKD sedikit banyak mengganggu kinerja para gubernur yang secara politik dapat menggerus tingkat kepercayaan publik,” kata Sultan dalam siaran pers resminya di Jakarta, Sabtu.

Sultan melihat kebijakan ‘sunat anggaran’ ini punya dampak ganda yang serius. Selain bikin janji politik susah diwujudkan, pemangkasan alokasi TKD dalam nota APBN 2026 juga berpotensi mengganggu agenda otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.

“Para gubernur memiliki hak untuk mempertanyakan dasar kebijakan yang dinilai berpotensi mengganggu kinerja,” tegasnya, meski di sisi lain ia yakin pemerintah punya alasan kuat memangkas anggaran.

Solusi Ekstrem dari DPD RI: Hapus Pilgub Langsung!

Menariknya, di tengah polemik ini, Sultan Bachtiar Najamudin justru melempar usulan yang cukup radikal. Ia menyarankan pemerintah untuk mengubah sistem pemilihan kepala daerah!

“Kami mendorong agar ke depan jabatan gubernur tidak perlu lagi dipilih langsung oleh masyarakat melalui Pilkada,” usul Sultan.

Menurutnya, Pilkada langsung cukup fokus dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota, karena di sanalah titik berat otonomi daerah sebenarnya.

Kenapa harus diubah?

Sultan berpendapat dengan Pilkada tidak langsung, Gubernur akan ‘lepas’ dari tanggung jawab politik secara langsung kepada masyarakat.

“Gubernur cukup fokus melakukan pengawasan serta pembinaan terhadap bupati/walikota dan bertanggung jawab merealisasikan program-program yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” tutupnya. Jadi, fokusnya bukan lagi janji kampanye, tapi murni menjalankan tugas dari pusat. (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *