BLACK SPOT” JALANAN SAMARINDA: KASUS LAKA LANTAS SEPTEMBER 2025
SAMARINDA, nusaetamnews.com : Data dan laporan dari lapangan menunjukkan bahwa bulan September 2025 di Samarinda diwarnai oleh serangkaian kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang cukup tragis, menyoroti beberapa black spot atau titik rawan di Kota Tepian. Insiden-insiden ini menelan beberapa korban jiwa, dengan faktor kelalaian, kondisi jalan, dan ketidakdisiplinan berkendara menjadi penyebab utama.
Meskipun data total statistik sebulan penuh dari Satlantas Polresta Samarinda belum terpublikasi secara luas, berikut adalah telisik kasus-kasus fatal yang paling banyak diberitakan di media sepanjang September 2025:
Tragedi Ganda di Jalan Sentosa (3 September 2025)
Kejadian: Kecelakaan maut yang melibatkan sepeda motor dan truk tangki solar.
Korban: Dua orang pengendara motor, Fredi Johansyah (20) dan Irfaswin (24), dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh dan terlindas ban truk tangki.Faktor Kunci: Diduga motor melaju kencang dan menyalip dari kiri, lalu menabrak pejalan kaki sebelum akhirnya jatuh di tengah jalan. Selain itu, kondisi jalan di malam hari yang gelap disorot warga sekitar. Kasus ini menjadi perhatian serius Polresta Samarinda.
2 Kecelakaan Tabrak Lari di Jalan PM Noor (13 September 2025)
Kejadian: Seorang ibu rumah tangga yang sedang berboncengan dengan dua anaknya mengalami kecelakaan fatal akibat diserempet atau bersenggolan dengan sebuah mobil berwarna putih (diduga tabrak lari).
Korban: Dina Isria (43), ibu yang mengendarai motor, meninggal dunia di tempat. Tragisnya, insiden ini disaksikan langsung oleh kedua anaknya yang hanya mengalami luka ringan.
Faktor Kunci: Dugaan kuat tabrak lari oleh pengemudi mobil putih. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Jalan PM Noor dikenal sebagai salah satu jalur cepat yang kerap memicu laka lantas.
Adu Kuat Dua Pikap di Teras Samarinda (29 September 2025)
Kejadian: Dua mobil pikap terlibat kecelakaan di Jalan Gajah Mada, tepat di depan Kantor Gubernur Kaltim, dan salah satu pikap bahkan terseret hingga masuk ke areal Teras Samarinda.
Korban: Dua orang dilaporkan mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Faktor Kunci: Diduga karena pengendara mengantuk sehingga kehilangan kendali dan menyenggol mobil lain, lalu menabrak pembatas jalan. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa titik ramai kota pun tidak luput dari bahaya jika pengemudi lalai.
SOROTAN KEAMANAN JALANAN: PELAJAR MENJADI TARGET
Secara umum, data kepolisian juga menyoroti tingginya angka lakalantas yang melibatkan pelajar hingga mahasiswa dalam kurun waktu 2023–2025 di Samarinda. Faktor utama kecelakaan ini sering kali terkait dengan pelajar yang nekat mengendarai motor padahal belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), ditambah kelalaian orang tua yang mengizinkan anak di bawah umur berkendara.
Pesan dari semua insiden tragis ini jelas: waspada, patuhi batas kecepatan, dan jangan pernah lalai saat berkendara, terutama di malam hari dan pada jalur-jalur cepat. Apakah Anda memerlukan informasi lebih lanjut mengenai upaya pencegahan laka lantas yang dilakukan oleh Pemkot dan Polresta Samarinda? (SW)