Subscribe

BERAU VIBES: BULE, BATU BARA, dan NGAYAU BUDAYA!

3 minutes read
8 Views

Bro/Sist, Berau itu bukan cuma Derawan yang aesthetic buat feed Instagram. Di balik keindahan lautnya, ada struktur masyarakat yang super melting pot (campur aduk) dan unik banget. Ini dia breakdown ala jurnalistik milenial tentang siapa aja yang nge-isi Berau:

Suku Asli: Tuan Rumah Pesisir dan Pedalaman

Struktur masyarakat Berau dimulai dari dua kelompok utama yang sudah ada sejak era kesultanan:

Kelompok Suku Lokasi Utama Karakteristik Kunci
Suku Berau (Banua) Pesisir, terutama sekitar Tanjung Redeb, Gunung Tabur, dan Sambaliung. Melayu-Islam. Identitas ini erat kaitannya dengan Kesultanan Berau (Sambaliung dan Gunung Tabur). Mereka adalah pemilik tradisi-tradisi adat pesisir yang kental nilai keislaman dan Melayu.
Suku Dayak Pedalaman, tersebar di kecamatan-kecamatan hulu (misalnya: Segah, Kelay). Multi-rumpun. Terdiri dari berbagai sub-suku Dayak, seperti Basap, Kenyah, Bahau, dan Punan. Mereka adalah penjaga hutan, adat, dan sungai. Masing-masing punya tradisi panen (misalnya Bakudung Batiung) dan ritual kesukuan yang unik.

 Fun Fact Budaya: Tradisi Manguati Banua adalah ritual adat tahunan Suku Berau sebagai wujud syukur dan tolak bala, biasanya jadi pembuka Hari Jadi Kabupaten. Ini simbol harmonisasi antara adat dan pemerintahan modern.

Gelombang Migran: The Economic Drivers

Layaknya semua daerah di Kaltim yang kaya sumber daya, Berau punya daya tarik magnetis buat pendatang. Inilah yang bikin struktur masyarakat jadi sangat heterogen:

Kelompok Pendatang Sektor Utama Pendorong Kedatangan Gaya Hidup & Lokasi
Bugis Nelayan, Pelayaran, dan Perdagangan. Mendominasi wilayah pesisir dan pulau-pulau, termasuk di sekitar Kepulauan Derawan (seperti Suku Bajau/Laut). Mereka adalah motor ekonomi maritim
Jawa Pertambangan, Perkebunan (Sawit), dan Pegawai Negeri. Tersebar luas di area konsesi tambang dan perkebunan, serta banyak yang bekerja di ibukota kabupaten (Tanjung Redeb) sebagai ASN, pedagang, atau pekerja industri.
Banjar Perdagangan dan Bisnis. Kental dengan nuansa Islam, mereka sering mengisi sektor perdagangan dan jasa, terutama di pusat-pusat keramaian.
Lainnya Tiongkok, Arab, dan Suku Nusantara lain. Mengisi sektor jasa, retail, dan perkebunan, menambah keragaman bahasa dan kuliner

Demografi Cepat: Tingkat pertumbuhan penduduk Berau sempat ngebut (di atas rata-rata Kaltim) karena daya tarik lapangan pekerjaan di sektor Batu Bara dan Kelapa Sawit. Ini menciptakan konsentrasi penduduk tertinggi di Tanjung Redeb (ibukota).

Struktur Ekonomi & Profesi: The Big Split

Struktur masyarakat Berau sangat dipengaruhi oleh sumber daya alam, membelah masyarakat ke dalam tiga kategori besar:

Emas Hitam (Pertambangan): Ribuan pekerja formal dan informal bergantung pada tambang batu bara. Mereka umumnya adalah pendatang yang terampil dalam industri berat. Gaji tinggi, tapi rawan PHK massal saat harga komoditas anjlok.

Penyangga Life Style (Pariwisata & Jasa): Masyarakat pesisir (Suku Bajau, Berau) yang kini bertransformasi menjadi pelaku wisata. Mereka adalah pemilik homestay, pemandu selam, hingga penjual suvenir di Derawan dan Maratua. Ini adalah sektor masa depan yang coba dikembangkan Pemkab.

Agroindustri (Perkebunan): Mayoritas masyarakat di kawasan transmigrasi dan daerah pedalaman yang fokus pada sawit, kakao, dan karet. Mereka adalah backbone ketahanan pangan dan ekonomi non-tambang.

Pusat Birokrasi: Masyarakat di Tanjung Redeb yang bekerja di kantor pemerintahan, bank, dan sektor jasa pendukung. Intinyam, Masyarakat Berau adalah perpaduan unik antara tradisi Kesultanan Melayu-Islam (Suku Berau), kearifan lokal Dayak yang menjaga hutan, dan energi hustle para perantau yang didorong oleh komoditas tambang dan perkebunan. Keseimbangan antara tiga kelompok ini—pribumi, pendatang ekonomi ekstraktif, dan pelaku wisata—menjadi kunci stabilitas sosial dan ekonomi Berau saat ini. Tantangannya adalah memastikan bahwa pergeseran ke Green Economy (pariwisata dan pertanian) yang dicanangkan pemerintah bisa menguntungkan semua kelompok, bukan hanya satu pihak. (setia wirawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *