Subscribe

BERAU GOES GREEN! RIP Tambang?

2 minutes read
15 Views

BERAU TERKINI, nusaetamnews.com : Fix banget! Kalau ditanya apakah kebijakan pembangunan di Berau sudah mengarah ke sektor non-batu bara, jawabannya adalah: YA, SERIOUSLY IYA BANGET!

Pemerintah Kabupaten Berau, kayaknya udah sprint duluan buat siap-siap ke era post-mining. Mereka sadar, cuan dari batu bara itu gak bisa diandalkan selamanya. Jadi, sekarang ini, arah kebijakan daerah lagi full gas buat switch haluan ke Ekonomi Hijau dan sektor yang berkelanjutan.Nih, buktinya kenapa kebijakan Berau sudah fully committed ke non-tambang, sesuai dengan gaya anak milenial:

RPJMD: Bye-Bye Batu Bara, Hello Pariwisata!, Dokumen Sakti (RPJMD 2025-2029): Ini adalah roadmap pembangunan Berau lima tahun ke depan. Kabar hot-nya, dokumen ini sudah ditetapkan dan fokus utamanya adalah sektor non-tambang.

Pariwisata Jadi The Star: Berau bahkan ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional oleh Pemerintah Pusat. Jadi, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta buat fokus support pariwisata. Ini bukan cuma soal Derawan, tapi juga potensi sejarah dan budaya (kayak Keraton Sambaliung) serta ekonomi kreatif (Ekraf) lokal.

Diversifikasi ke Komoditas Cuan Non-Tambang

Pemerintah Berau secara terang-terangan mendorong transisi ekonomi ke sektor yang renewable alias dapat diperbarui : Perkebunan Unggulan: Komoditas seperti Kakao, Kelapa Dalam, dan Karet lagi di-push habis-habisan. Fokusnya gak cuma nanam, tapi juga hilirisasi (pengolahan produk) biar nilai jualnya tinggi dan cuan-nya balik ke petani lokal.

Swasembada Pangan: Ada juga fokus ke pengembangan kawasan swasembada pangan dan pertanian. Tujuannya? Biar Berau gak cuma kaya SDA yang diekspor, tapi juga kuat di ketahanan pangan lokal. Dan,  Penguatan Ekonomi Grassroots (Ekonomi Kampung). Kebijakan pembangunan sekarang gak cuma ngebangun kota. Tapi nge-charge ekonomi di level paling bawah:

Kemudian, Mandiri Pasca-Tambang: Pemkab Berau gencar mendorong kemandirian ekonomi kampung/desa. Kepala daerah terus menekankan agar Dana Desa (DD) diprioritaskan untuk program produktif yang membuka lapangan kerja, bukan cuma pembangunan fisik.

BUMK Goes Digital: Targetnya adalah memperkuat BUMK (Badan Usaha Milik Kampung) dan koperasi, biar mereka jadi ujung tombak yang menggerakkan sektor pertanian, perikanan, dan UMKM di tingkat lokal.

Intinya, Berau lagi dalam mode “berubah total”. Walaupun batu bara masih kasih duit banyak sekarang (7,28\% pertumbuhan!), kebijakan pembangunan resminya sudah mengunci arah ke Ekonomi Hijau yang berfokus pada Pariwisata, Perkebunan, dan UMKM. Ini adalah langkah cerdas buat Berau. Tinggal kita lihat, seberapa cepat mereka bisa memeratakan infrastruktur dan mengurangi angka pengangguran di tengah gegap gempita transisi ini. Gimana menurutmu, guys? Strategi fokus ke Pariwisata dan Kakao ini bakal sukses gantiin peran Batu Bara di Berau, gak? (SW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *