Subscribe

Balikpapan Engine Ekonomi Kaltim! Industri Kuasai 47% PDRB, Siap-siap Booming Gara-Gara IKN!

2 minutes read

Balikpapan (nusaetamnews.com) Balikpapan resmi nggak main-main! Kota ini kini menegaskan posisinya sebagai pusat industri strategis di Kalimantan Timur (Kaltim). Kenapa? Karena infrastructure-nya makin komplit dan didukung kontribusi ekonomi yang super besar!

Adwar Skenda Putra, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemkot Balikpapan, mengatakan bahwa sektor industri pengolahan adalah main engine perekonomian kota.

“Sektor industri pengolahan masih menjadi penopang utama perekonomian kota, dengan kontribusi lebih dari 47 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” kata Adwar di Balikpapan, Rabu (19/11).

Ecosystem Industri Komplet: dari Migas Sampai Cold Storage

Struktur ekonomi Balikpapan gak cuma bertumpu pada satu kaki; ia solid di jasa dan logistik juga. Hal ini mendorong pusat industri dengan kemampuan mumpuni di berbagai bidang, termasuk migas, manufaktur, perkapalan, hingga teknologi pendukung industri.

“Ini bukti bahwa Balikpapan memiliki ekosistem industri yang hidup, solid, dan terus berkembang. Infrastruktur kita semakin lengkap, mulai pelabuhan internasional, bandara modern, fasilitas logistik, sentra UMKM, hingga cold storage yang menunjang kualitas produk UMKM,” papar Adwar.

Tantangan Berat: Jangan Cuma Stuck di Migas!

Meskipun fondasi ekonominya kuat, Balikpapan tetap punya PR besar: dominasi sektor migas dalam struktur ekonomi.

Solusinya? Diversifikasi industri nonmigas menjadi keharusan! Selain itu, industri mikro dan kecil (UMKM) perlu di-boost karena banyak yang masih struggling dengan modal, teknologi, dan pemasaran.

Pemkot Balikpapan berkomitmen full untuk menaikkan level UMKM dengan:

  • Memperkuat pendidikan vokasi.
  • Memudahkan akses pembiayaan.
  • Memperbaiki fasilitas infrastruktur.
  • Mempererat kerja sama dengan perusahaan besar agar UMKM bisa masuk dalam rantai pasok industri nasional.

IKN The Biggest Opportunity

Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di dekat Balikpapan dilihat sebagai peluang emas untuk hyper-growth industri.

“Permintaan terhadap permesinan, teknologi, makanan olahan, dan jasa industri diprediksi meningkat signifikan,” kata Adwar.

Peluang ekspor produk nonmigas pun diprediksi makin terbuka lebar. Namun, ia mengingatkan agar para stakeholder tetap waspada terhadap dinamika global, persaingan kawasan, dan tuntutan standar lingkungan yang makin tinggi.

“Transformasi teknologi dan inovasi harus menjadi fokus agar industri Balikpapan tidak hanya tumbuh, tetapi juga berkelanjutan,” tutupnya. (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *