Subscribe

Badak Kalimantan Sisa Satu Ekor BKSDA-MAHULU Gercep KERKOLABORASI

4 minutes read

Samarinda (nusaetamnews.com) – Save Badak Kalimantan!  Cuma satu ekor doang yang tersisa, Guys! Kabar sedih ini bikin Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) langsung gercep buat kolaborasi demi konservasi satwa langka ini.

Tracking terbaru bilang, badak ini memang tinggal satu individu dan lokasinya di Mahulu. OMG, darurat banget!

Kolaborasi Tiga Jurus Utama

Kepala BKSDA Kaltim, Matheas Ari Wibawanto, di Samarinda bilang, mereka baru aja ketemu Bupati dan Sekda Mahulu. Hasilnya? Ada tiga program prioritas yang bakal digas bareng Pemkab Mahulu:

  1. Konservasi Badak Kalimantan (Ini yang paling urgent!)
  2. Support pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Medang.
  3. Pelestarian flora-fauna dilindungi lain di Mahulu.

“Kami sudah melakukan pertemuan dengan Bupati dan Sekda Mahulu. Dalam pertemuan kemarin, ada tiga program prioritas yang ingin dikolaborasikan,” kata Ari, Selasa.

BKSDA Kaltim bakal bikin SK Penyelamatan Badak Kalimantan yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi, sampai kabupaten. Ari juga request dukungan penuh dan pelibatan semua perangkat daerah terkait dari Mahulu.

Selain badak, Ari juga concern soal konflik satwa dan isu konservasi. Solusinya? Kudu banget kolaborasi dan sosialisasi yang kece dari desa, kecamatan, sampai kabupaten.

Badak Ikonik Mahulu Harus Come Back

Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan, langsung angkat tangan alias full support! Beliau confirm kalau badak yang cuma sisa satu ini memang dari wilayah Mahulu.

“Komitmen kami pastinya mendukung penuh konservasi tersebut. Badak Kalimantan yang hanya satu-satunya ada di Mahulu, semoga bisa dilakukan penangkaran dan kami harap nanti bisa kembali ke Mahulu lagi agar bisa menjadi ikon Mahulu,” ujar Bupati.

Point penting yang disorot Bupati: Edukasi masyarakat itu kunci!

“Dukungan dari masyarakat juga sangat penting. Masyarakat harus memahami bahwa penangkaran ini bukan untuk diambil, tetapi akan dikembalikan lagi ke Mahulu. Anak cucu kita harus mengenal bahwa Badak Kalimantan itu ada di Mahulu,” tegasnya.

Bupati juga berharap BKSDA Kaltim lebih sering edukasi ke masyarakat. Bukan cuma soal badak, lho. Mahulu punya banyak banget satwa dilindungi lainnya.

“Saya harap edukasi untuk masyarakat sering dilakukan, tidak hanya mengenai badak karena Mahulu punya banyak satwa yang dilindungi, sehingga masyarakat bukan hanya bisa melihat, tetapi juga ikut melestarikan satwa tersebut dari edukasi yang diberikan,” tutupnya.

SI ‘PARI’ BAKAL DI TRANSLOKASI!

Ternyata, situasi Badak Kalimantan ini lebih mendesak dari yang kita bayangkan. Badak yang tersisa di Mahulu itu punya nama dan nasibnya lagi di ujung tanduk.

Berikut rangkuman program dan rencana penyelamatan Badak Kalimantan (spesies Badak Sumatera di Kalimantan) yang kolaborasi antara BKSDA Kaltim dan Pemkab Mahulu:

Siapa Badak Terakhir Itu?

Badak yang tersisa dan jadi sorotan utama ini bernama Pari.

  • Pari adalah badak betina yang saat ini masih hidup terisolasi di alam liar, tepatnya di wilayah Mahakam Ulu (Mahulu).
  • Ia dijuluki Doom Rhino karena sendirian dan tidak punya pasangan, yang membuat peluangnya untuk berkembang biak secara alami nol.
  • Secara total, Badak Sumatera di Kalimantan saat ini hanya tersisa dua ekor badak betina:
    1. Pari (di Mahulu, akan ditranslokasi).
    2. Pahu (sudah berada di Suaka Badak Kelian/SBK, Kutai Barat).

Rencana Gila-Gilaan: Translokasi dan ART

Demi menyelamatkan Pari dan menjaga genetik Badak Kalimantan, programnya sangat spesifik dan urgent:

  1. Translokasi Sementara (Penyelamatan):
    • Pari akan dipindahkan (translokasi) dari habitat liarnya di Mahulu ke Suaka Badak Kelian (SBK) di Kabupaten Kutai Barat.
    • Target translokasi direncanakan akan dilakukan pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026, tergantung kesiapan sarana dan prasarana di SBK.
    • Langkah ini disepakati karena Pari terancam oleh aktivitas manusia, seperti pencari gaharu yang sering meninggalkan jerat di sekitar jalur jelajahnya.
  2. Misi Pengembangbiakan Artificial (ART):
    • Setelah Pari di SBK, upaya pelestarian akan dilakukan dengan teknologi Assisted Reproductive Technology (ART) atau teknologi reproduksi berbantuan.
    • Tujuannya adalah membentuk populasi baru. Di SBK, Pari akan bertemu dengan Pahu, dan segala upaya akan dilakukan untuk proses perkembangbiakan. Langkah ini krusial karena hanya tersisa betina.
  3. Dukungan Mahulu: Sanctuary Masa Depan:
    • Pemerintah Kabupaten Mahulu berkomitmen menyiapkan lokasi Sanctuary (Suaka) untuk anak keturunan dari Badak Pari di masa depan.
    • Tujuannya untuk memastikan Badak Kalimantan bisa kembali ke Mahulu dan menjadi ikon daerah, sesuai harapan Bupati.

Peran Penting Masyarakat

Program ini juga sangat menekankan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat lokal, khususnya di Desa Danum Paroy dan Nyaribungan, Mahulu:

Keterlibatan Aktif: Masyarakat akan dilibatkan aktif dalam upaya penyelamatan dan pelestarian.

Pemahaman Konservasi: BKSDA dan Pemkab akan terus memberikan edukasi bahwa penangkaran dilakukan bukan untuk mengambil satwa, tapi untuk dikembangbiakkan dan dikembalikan ke Mahulu kelak.

Intinya: Badak Kalimantan (Pari dan Pahu) sedang dalam kondisi critically endangered. Program penyelamatan ini adalah perlombaan melawan waktu dan ancaman manusia, dengan harapan besar pada teknologi dan kolaborasi pemerintah-masyarakat. (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *