Subscribe

Apresiasi Kepada Kepolisian: Ketika “Loket” Gelap Itu Akhirnya Tertutup

3 minutes read
1 Views

Kita patut menarik napas lega, sekaligus melayangkan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Kabar baik yang belakangan santer terdengar adalah semakin masifnya penindakan, hingga berujung pada tutupnya loket-loket penjualan narkoba di berbagai wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai “kampung” atau pusat peredaran gelap barang haram ini.

Fenomena ini bukan sekadar penangkapan biasa. Penutupan loket, area, atau bahkan barak transaksi narkoba adalah simbol kemenangan kecil namun krusial dalam perang panjang melawan kejahatan narkotika. Loket-loket itu selama ini beroperasi bak kanker sosial yang menggerogoti tatanan masyarakat, merusak generasi muda, dan menciptakan lingkaran setan kriminalitas. Mereka adalah episentrum malapetaka, yang ironisnya, kadang beroperasi secara terang-terangan.

Komitmen tegas yang diperlihatkan oleh pimpinan Polri di Kaltim, khususnya di Samarinda, mulai dari perintah untuk membersihkan ‘kampung narkoba’ hingga upaya memutus rantai jaringan internasional dan menerapkan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bagi para bandar, menunjukkan keseriusan yang tidak main-main. Pendekatan ini adalah strategi yang tepat: tidak hanya menangkap kurir atau pemakai di tingkat bawah, tetapi juga memiskinkan dan melumpuhkan para gembong serta jaringannya.

Keberhasilan penutupan loket-loket ini memberikan harapan baru. Ruang gerak kejahatan menjadi sempit, dan lingkungan yang tadinya kotor kini memiliki kesempatan untuk ‘bernapas’ kembali. Ini adalah hasil dari kerja keras, keberanian, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk peran aktif masyarakat yang berani memberikan informasi.

Namun, di balik kegembiraan ini, tersemat pula doa dan harapan besar: Mudah-mudahan penutupan ini bukan sekadar jeda, tetapi penutupan selamanya. Ancaman narkoba adalah hantu yang cerdik dan selalu berinovasi. Para bandar tidak akan pernah kehabisan akal untuk mencari celah baru, entah melalui jalur penyelundupan yang lebih canggih, metode transaksi yang tersembunyi, atau bahkan dengan merambah ke dunia digital.

Oleh karena itu, apresiasi kepada Kepolisian harus dibarengi dengan dukungan berkelanjutan. Kita berharap agar:

Konsistensi Penindakan: Operasi penutupan harus dilakukan secara berkesinambungan dan tidak pandang bulu, memastikan loket-loket yang sudah ditutup tidak pernah buka lagi.

Pengawasan Pascapenindakan: Daerah yang telah ‘dibersihkan’ perlu dijaga ketat, didukung program pemberdayaan masyarakat, dan diubah menjadi kawasan yang produktif.

Sinergi Multisektor: Polisi tidak boleh dibiarkan bekerja sendiri. BNN, Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan harus bahu-membahu dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi.

Penutupan loket narkoba adalah langkah monumental untuk menyelamatkan ‘generasi emas’ bangsa. Apresiasi tulus kita haturkan kepada para penegak hukum yang mempertaruhkan nyawa demi lingkungan yang bersih dari racun.

Mari kita jaga momentum ini. Loket gelap itu sudah tutup, dan tugas kita bersama memastikan, ia tidak akan pernah buka lagi, hari ini, esok, dan selamanya.

Salam Redaksi

Setia Wirawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *