Subscribe

AHY Warning Pemda Soal Kelayakan Bangunan

2 minutes read
4 Views

Tragis! Mushalla Ambruk Sidoarjo Renggut 63 Nyawa

JAKARTA, nusaetamnews.com : Tragedi memilukan ambruknya mushalla Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan jiwa, menjadi *warning* keras bagi seluruh pemangku kepentingan. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko AHY) menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah (Pemda) untuk mengawasi kelayakan bangunan publik.

Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa yang menelan banyak korban jiwa tersebut. Ia menegaskan, kecelakaan ini dipicu oleh konstruksi yang tidak standar.”Memang akibat kondisi bangunan yang tidak layak, bisa dikatakan **tidak sesuai dengan standar konstruksi yang memenuhi aspek keamanan**. Ini yang menyebabkan ambruknya bangunan sehingga mengakibatkan banyak sekali korban jiwa,” ujar AHY seusai Rapat Koordinasi di Jakarta, Senin.

Pemda Wajib Proaktif Awasi Aset Swadaya

AHY mengimbau para pemimpin di daerah agar lebih proaktif memastikan kondisi infrastruktur bangunan, terutama yang bukan proyek pemerintah. Banyak aset publik, seperti tempat ibadah, sekolah, atau fasilitas komunal, dibangun secara **swadaya** dan memerlukan pengawasan berkala.

“Saya mengimbau para pemimpin di daerah lebih proaktif lagi meyakinkan agar kondisi infrastruktur bangunan masyarakat yang tidak semua merupakan proyek pemerintah, banyak sekali itu adalah aset pribadi, aset komunal, proyek swadaya yang harus saling mengingatkan dan harus diawasi,” tegas AHY.

Tragedi ini harus menjadi peringatan keras agar semua pihak lebih disiplin menerapkan standar bangunan, khususnya pada fasilitas publik. **Keselamatan manusia** harus menjadi prioritas utama.”Mari kita sama-sama menegakkan kembali standar konstruksi bangunan yang memang memenuhi aspek yang layak dan juga aman buat semua,” imbuh AHY.

Korban Jiwa Capai 63 Orang

Sementara itu, data terakhir dari Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) per Senin (6/10) pukul 19.00 WIB, mencatat total 63 korban meninggal dunia akibat insiden ini. Dari 167 korban yang berhasil dievakuasi, 104 orang dinyatakan selamat. Basarnas memprediksi, masih terdapat sekitar 10 korban yang tertimbun reruntuhan dan hingga kini masih dalam proses pencarian. Langkah-langkah preventif seperti inspeksi dan audit bangunan publik pun didorong agar tragedi serupa tidak terulang. (ANT/SW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *