Subscribe

Aduh, Ngeri! OJK Shock Dana Masyarakat Rp6,1 T Amblas Kena Tipu Scam & Fraud

2 minutes read
2 Views

JAKARTA, nusaetamnews.com: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lagi concern banget! Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyoroti kasus penipuan keuangan yang bikin kerugiannya gak main-main: mencapai Rp6,1 triliun! Gara-gara aksi scam dan fraud yang makin merajalela.

Friderica menyayangkan banget, coba aja dana segede itu masuk ke sektor keuangan formal, pasti ekonomi daerah bakal langsung ngebut.

“Total kerugian mencapai Rp6,1 triliun dana masyarakat yang hilang akibat scam dan fraud. Padahal, kalau dana-dana itu bisa masuk ke sektor keuangan formal, tentu akan bisa menggerakkan ekonomi di daerah,” kata Friderica di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2025.

Ratusan Ribu Kasus, Cuma Sedikit yang Bisa Diblokir!

Data dari Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) bener-bener bikin shock. Sejak November 2024 sampai 30 September 2025, udah ada 274.772 laporan penipuan dengan 443.235 rekening yang dilaporkan! Meskipun 87.819 rekening udah diblokir, dana yang berhasil diselametin dari rekening pelaku baru sekitar Rp374,2 miliar! Jauh banget dibanding total kerugian Rp6,1 triliun!

Friderica negasin, scam digital ini bukan cuma masalah Indonesia, tapi tantangan global yang mengancam kepercayaan publik ke sistem keuangan.

Literasi Keuangan: The Real Benteng Anti-Tipu-Tipu

OJK percaya, kunci utama buat ngehindarin jerat penipuan digital adalah dengan naikin level literasi dan inklusi keuangan. Lewat edukasi, masyarakat diajak buat pinter-pinter ngenalin modus penipuan, hati-hati bertransaksi, dan cuma milih lembaga keuangan yang legal dan diawasi OJK.

Friderica juga ngutip studi OECD yang nunjukkin korelasi positif antara tingkat literasi keuangan sama tingkat kesejahteraan. Jadi, literasi bukan cuma buat cegah kejahatan, tapi buat naikin kelas ekonomi masyarakat.

Saat ini, indeks literasi keuangan nasional udah di angka 66,4 persen dan inklusi keuangan 80,51 persen. Progress sih ada, tapi OJK bilang perlu kolaborasi abis-abisan biar kesadaran masyarakat makin tinggi.

OJK Gandeng TPAKD Buat Gerak Cepat

Buat ngegas literasi dan inklusi, OJK gandeng pemerintah daerah lewat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Beberapa program andalan yang lagi digeber:

  • Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan): Udah nyentuh lebih dari 100 juta peserta di berbagai daerah!
  • Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR): Udah bikin 58,32 juta rekening biar anak-anak kebiasaan nabung dari kecil.
  • Laku Pandai (Branchless Banking): Udah nyampe ke 72 ribu desa!

Friderica ngajak seluruh kepala daerah buat ikutan aktif dan inovatif demi ekosistem keuangan yang sehat. “OJK mengajak seluruh kepala daerah untuk terus memperkuat inovasi keuangan di wilayahnya demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tegasnya. Intinya, jangan sampai duit masyarakat yang seharusnya muter di sektor formal dan ngeramein ekonomi, malah amblas di tangan para penipu. Stop scam, maximize potensi daerah! (TK/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *