GUBERNUR KALTIM WARNING KERAS! Jangan Sampai Banjir Lumpur Sumatra Terulang di BUMI ETAM
JAKARTA, nusaetamnews.com : Kabar duka bencana banjir lumpur yang melanda Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) baru-baru ini sukses bikin Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Dr. H. Rudy Mas’ud (Harum) pasang alarm darurat.
Alih-alih cuma prihatin, Harum langsung “gas pol” mengingatkan perusahaan-perusahaan batu bara yang beroperasi di Kaltim untuk tidak main-main. Pesan utamanya: Wajib Jaga Alam & Reklamasi Pascatambang!
“Reklamasi pascatambang itu BUKAN PILIHAN, tapi KEWAJIBAN mutlak yang harus dilakukan. Sekali lagi, ini WAJIB!” tegas Gubernur Harum saat hadiri Konsultasi Publik Blueprint PPM di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Kaltim: Jantung Tambang, Rentan Bencana
Peringatan ini bukan tanpa alasan. Kaltim menyandang predikat provinsi dengan eksploitasi tambang terbesar di Indonesia. Lubang bekas tambang yang menganga, hutan yang “dikupas,” dan pohon yang tumbang adalah PR besar yang berpotensi memicu bencana dahsyat.
“Kejadian di Sumatra itu FAKTA NYATA. Kalau alam sudah rusak, potensi bencananya GEDE banget. Kaltim sangat berpotensi terdampak aktivitas tambang,” lanjutnya.
Harum menyadari, sebesar apa pun untung dari tambang, tidak akan pernah bisa mengembalikan alam seperti semula. Namun, setidaknya dengan reklamasi yang konsisten, Kaltim bisa “kembali hijau.”
Siaga Bencana Level Maksimal
Untuk itu, Harum meminta kesadaran kolektif dari semua pihak—baik saat menambang maupun setelahnya.
“Kalau sampai terjadi bencana seperti di Sumatra, semuanya jadi SULIT dan pasti banyak korban. Kita berdoa agar ini tidak terjadi di Kaltim, tapi KESIAPSIAGAAN HARUS ON TERUS,” harap Gubernur.
Gubernur meminta BPBD, TNI, Polri, dan semua stakeholder untuk SIAGA PENUH:
- Edukasi Masyarakat: Pastikan warga tahu langkah penyelamatan saat bencana.
- Cek Sarpras: Audit semua sarana dan prasarana penanganan bencana, termasuk alat komunikasi dan penerangan.
Intinya, “Kita tidak berharap terjadi bencana, tapi kalau pun terjadi, kita READY melakukan langkah-langkah penanganannya,” tutup Gubernur Harum. (sul/tim)