Dinsos Suntik Modal Rp900 Juta Lebih ke 2.380 Warga, Biar Nggak Cuma Minta, Tapi Mandiri Ekonomi!
Samarinda (nusaetamnews.com) – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) nggak mau lagi warga miskin cuma nongkrong di program bantuan konsumtif. Mereka punya target ambisius: menciptakan kemandirian ekonomi buat 2.380 penerima manfaat dalam dua tahun terakhir lewat program bantuan modal usaha yang produktif dan sustainable!
“Kami telah memberikan bantuan dalam bentuk permodalan usaha dengan program bantuan bersifat produktif kepada 2.380 penerima manfaat selama dua tahun terakhir,” ungkap Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak, di Samarinda, Jumat.
Strategi Nggak Main-Main: Fokus Naikin Pendapatan Riil
Andi ngerasa intervensi berupa modal usaha itu jauh lebih nendang buat jangka panjang ketimbang cuma kasih bantuan buat jajan (konsumtif). Tujuannya? Biar penerima bantuan gak terus-terusan nemplok sama uang pemerintah.
- Tahun 2024, Fokus ke Wanita & Kelompok: Dinsos menyalurkan bantuan spesifik:
- 500 modal usaha untuk Wanita Rawan Sosial Ekonomi.
- 300 paket modal untuk Kelompok Usaha Bersama (Kube), buat memperkuat basis ekonomi kolektif.
- Tahun 2025, Skala Lebih Gede: Program diperluas dengan menyalurkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi 1.680 keluarga miskin di seluruh Kaltim.
Modal Usaha vs Bansos Rutin: Mana yang Lebih Worth It?
Strategi Dinsos Kaltim ini adalah komitmen serius buat naikin pendapatan kaum miskin secara riil, dijalankan barengan sama program rutin nasional (kayak PKH dan BPNT).
“Strategi pemberdayaan ekonomi ini dijalankan secara simultan di samping program bantuan sosial nasional yang sudah berjalan rutin,” kata Andi.
Andi menekankan pentingnya mindset penerima bantuan: modal itu harus diputar biar ngasilin untung, bukan malah diabisin. Intervensi modal ini dijamin tepat sasaran karena berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Target Akhir: Pemerintah Kaltim berharap data kemiskinan daerah bisa membaik dari tahun ke tahun. “Harapannya mereka mengalami peningkatan desil kesejahteraan sehingga bisa benar-benar mentas dari garis kemiskinan,” tutup Andi. (Ant/one)