Subscribe

Booming IKN Reda, Properti Balikpapan Melempem

2 minutes read

Balikpapan (nusaetamnews.com) Sektor properti residensial di Kota Balikpapan lagi masuk mode slow down. Di kuartal III 2025, harga rumah cuma naik 0,67 persen (yoy), lebih pelan dibanding kuartal sebelumnya yang masih gas di 0,81 persen. Angka ini didapat dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia.

Kenaikan harga yang melambat ini merata di semua tipe rumah—mau itu rumah gede ( 70 ), medium (36–70), sampai yang paling compact ( 36).

Tipe kecil jadi yang paling terasa perlambatannya, dengan kenaikan harga cuma 0,23 persen. Bukan cuma harga, sales juga anjlok! Nilai penjualan properti turun drastis hingga 44,98 persen!

Apa penyebabnya? Booming proyek strategis nasional seperti kilang minyak dan hebohnya pembangunan IKN tampaknya mulai mereda, sehingga permintaan pasar kembali chill.

Developer “Banting Setir” ke Rumah Subsidi

Menanggapi situasi ini, para pengembang properti di Balikpapan nggak mau mati gaya. Mereka langsung putar otak dengan fokus menggarap rumah tipe kecil dan menengah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, bilang ini adalah strategi survival agar harga rumah tetap nyambung dengan kantong mayoritas warga.

“Sejumlah developer tetap menempuh strategi optimalisasi pendapatan, dengan memprioritaskan penjualan pada rumah tipe menengah dan tipe kecil yang harganya masih dapat dijangkau oleh sebagian besar konsumen,” tegas Robi.

Rumah tipe kecil memang jadi primadona karena harganya lebih ramah di kantong dan didukung full sama program bantuan pemerintah, seperti FLPP, KUR Perumahan, dan KPP, yang khusus ditargetin buat masyarakat berpenghasilan rendah.

KPR Tetap Jadi The Real MVP

Gimana cara warga beli rumah? Mayoritas masih mengandalkan bank!

  • 86 persen penjualan rumah primer di kuartal III 2025 dibeli via Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
  • Sisanya? Tunai (12 persen) dan cicilan bertahap (2 persen).

Meskipun nilai kredit properti di Balikpapan sempat turun 3,46 persen, angkanya sudah menunjukkan perbaikan signifikan dibanding kuartal II yang turun lebih dalam hingga 8,38 persen.

Optimisme Bersemi Lagi Berkat BI

Optimisme di sektor properti Balikpapan diprediksi akan kembali ON. Bank Indonesia (BI) turun tangan dengan kebijakan nyentrik bernama Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Intinya, KLM ini adalah booster likuiditas buat bank yang mau lebih aktif menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas, termasuk perumahan.

“Optimisme terhadap perkembangan properti masih prospektif ke depan, sejalan dengan upaya pelaku usaha properti untuk terus mengembangkan usahanya,” tutup Robi.

Bisa dibilang, masa depan properti Balikpapan tetap promising. Syaratnya: kebijakan finansial, strategi developer yang smart, dan real needs masyarakat harus tetap inline. Rumah tipe kecil bukan cuma pilihan logis, tapi juga solusi sustainable untuk semua. (ant/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *