Strategi Pendorong Pertumbuhan IPM di Penajam Paser Utara (PPU)
Nusaetamnews.com : Pertumbuhan IPM PPU didorong oleh peningkatan di ketiga dimensinya, yang dipengaruhi langsung oleh statusnya sebagai lokasi IKN:
1. Dimensi Standar Hidup Layak (Pengeluaran Riil Per Kapita)
Ini adalah dimensi yang paling cepat terangkat karena adanya kegiatan ekonomi masif:
- Sektor Konstruksi dan Jasa: Pembangunan IKN menarik ribuan pekerja baru, logistik, dan kontraktor. Hal ini menciptakan multiplier effect ekonomi. Peningkatan permintaan terhadap jasa akomodasi, kuliner, dan kebutuhan harian lokal meningkatkan pendapatan UMKM dan secara langsung menaikkan pengeluaran riil per kapita penduduk PPU.
- Proyek Padat Karya: Pemerintah pusat dan daerah mendorong program padat karya yang melibatkan masyarakat lokal, memberikan mereka upah harian atau mingguan.
- Penyaluran Bantuan Sosial dan Stimulus: Program yang fokus pada masyarakat lokal di sekitar IKN, termasuk pelatihan dan pembiayaan UMKM (seperti yang dilakukan BI), meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat.
2. Dimensi Pendidikan (HLS dan RLS)
- Fokus Peningkatan Akses: Pemerintah Kabupaten PPU, didukung anggaran pusat, fokus pada pembangunan dan rehabilitasi sekolah-sekolah di wilayah IKN dan sekitarnya.
- Beasiswa Afirmasi IKN: Adanya program beasiswa khusus atau afirmasi untuk anak-anak lokal PPU agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (meningkatkan Harapan Lama Sekolah/HLS).
- Pelatihan Keterampilan Vokasi: Peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) didorong oleh pelatihan-pelatihan vokasi jangka pendek yang diselenggarakan untuk masyarakat lokal agar mereka siap mengisi peluang kerja di IKN (misalnya, pelatihan konstruksi, hospitality, dan digital). Pelatihan ini dianggap sebagai bentuk pendidikan informal/non-formal yang meningkatkan kapabilitas.
3. Dimensi Kesehatan (Angka Harapan Hidup/AHH)
- Peningkatan Akses dan Fasilitas Kesehatan: Pembangunan IKN juga mencakup pembangunan fasilitas kesehatan modern (smart hospital) di wilayah penyangga. Meskipun awalnya fasilitas ini melayani pekerja IKN, dampaknya juga dirasakan oleh masyarakat lokal.
- Program Kesehatan Preventif: Peningkatan anggaran untuk program kesehatan preventif, imunisasi, dan peningkatan kualitas sanitasi di sekitar IKN untuk memastikan lingkungan yang sehat, yang secara statistik berkontribusi pada peningkatan AHH.
- Akses Mudah ke Layanan: Peningkatan infrastruktur jalan dan transportasi di PPU membuat masyarakat dari desa-desa lebih mudah dan cepat menjangkau fasilitas kesehatan utama (Puskesmas atau rumah sakit).
Pertumbuhan IPM PPU yang melesat (1,17%) adalah hasil langsung dari investasi modal dan sumber daya manusia yang tercurah ke wilayah IKN. Pertumbuhan ini sifatnya masih didorong oleh booming proyek konstruksi dan peningkatan pengeluaran.
Tantangan ke depan adalah memastikan pertumbuhan ini berkelanjutan dan tidak hanya bersifat sementara (karena proyek konstruksi IKN). Keberlanjutan akan bergantung pada seberapa cepat PPU mampu mentransformasi ekonomi konstruksi menjadi ekonomi jasa, pariwisata, dan industri berkelanjutan. (one)