Anggaran Paser 2026 Dibedah! Prioritas Tuntas & Tantangan ‘Uang Transfer’
TANAH GROGOT, nusaetamnews.com : Masa depan pembangunan Kabupaten Paser mulai terkuak! Wakil Bupati Paser, Ikhwan Antasari, baru saja ‘spill’ alias menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026 di hadapan DPRD Paser. Ini bukan sekadar angka, tapi ‘roadmap’ Paser menuju visi Paser TUNTAS 2029.
RAPBD 2026 ini disusun berdasarkan RPJMD Paser 2025–2029. Menurut Wabup Ikhwan, ada tiga goals utama yang jadi prioritas di tahun 2026:
- Pelayanan Publik Upgrade: Kualitas layanan publik ditingkatkan, back-up dengan infrastruktur yang mumpuni dan sustainable.
- Reformasi Birokrasi & SDM Level Up: Fokus pada perbaikan birokrasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
- Ekonomi Boost: Penguatan pondasi ekonomi lokal yang berbasis karakteristik wilayah.
Breakdown Anggaran: Triliunan Rupiah Siap Digelontorkan!
Wabup Ikhwan membeberkan total angka yang bikin melongo:
| Pos Anggaran | Jumlah (Triliun Rupiah) | Catatan Penting |
| Total Pendapatan | Rp3,617 Triliun | |
| Pendapatan Asli Daerah (PAD) | Rp0,307 Triliun (Rp307,26 Miliar) | Sumber utama dari Pajak Daerah (Rp101 M) & Retribusi (Rp175 M). |
| Pendapatan Transfer | Rp3,240 Triliun | Ini yang Paling Gede! Mayoritas dari Pemerintah Pusat (Rp2,91 T). |
| Lain-lain Pendapatan Sah | Rp0,070 Triliun (Rp70 Miliar) | |
| Total Belanja | Rp3,8 Triliun | |
| Belanja Operasional | Rp2,108 Triliun | Untuk kebutuhan rutin dan operasional. |
| Belanja Modal | Rp1,326 Triliun | Fokus Pembangunan! Untuk aset dan infrastruktur baru. |
| Belanja Tidak Terduga | Rp0,005 Triliun (Rp5 Miliar) | Dana standby untuk hal tak terduga (misal bencana). |
| Belanja Transfer | Rp0,407 Triliun (Rp407 Miliar) |
Warning Kemenkeu: Transfer Dana Bisa Turun!
Meski angka transfer dari pusat masih dominan (Rp3,240 T), Ikhwan mengingatkan semua perangkat daerah untuk siap-siap dan adaptif.
“Dalam berbagai kesempatan, Menteri Keuangan mengatakan dana transfer mungkin turun, tetapi program pusat untuk daerah justru meningkat. Artinya, bukan dananya yang hilang, tapi pola kerja sama yang berubah,” kata Ikhwan.
Intinya, vibes-nya bukan lagi “terima transfer langsung”, tapi harus lebih kreatif dan kolaboratif untuk menjemput program dari pusat.
Wabup pun mewanti-wanti para kepala dinas untuk segera simulasi fiskal! Tujuannya agar perencanaan 2026 tetap on track dan realistis, meskipun ada potensi dynamic perubahan kebijakan fiskal nasional.
Next Step: RAPBD ini akan segera digodok habis-habisan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD. Semoga anggaran ini bisa TUNTAS mewujudkan Paser yang lebih maju! (ant/one)