Subscribe

Waduh! Sopir Truk Sawit Malaysia ‘Nyalon’ Kurir Sabu di Balikpapan, Modus Celana Lipat Gagal Total!

2 minutes read

BALIKPAPAN – Gak main-main! Sinergi apik dari Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Timur, Bea Cukai Balikpapan (KPPBC), dan Polda Kalimantan Timur berhasil mengendus dan menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu (meta-metamin) seberat 1.034 gram. Plot twist-nya? Pelaku cuma digaji tipis untuk risiko segede gaban!

Aksi catch-the-smuggler ini terjadi pada Jumat malam (3/10/2025) di Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan.

Kronologi: Dari ‘Profiling’ Sampai Bongkar Koper

Kepala KPPBC Balikpapan, RM Agus Eka Wijaya, spill kronologinya. Sekitar jam 19.10 – 20.30 WITA, tim Pelayanan (P2) sudah siaga dan mantengin gerak-gerik penumpang penerbangan internasional.

Mata elang petugas langsung tertuju pada satu pria inisial NZ, Warga Negara Malaysia. Gerak-geriknya mencurigakan, apalagi setelah hasil analisa image X-ray menunjukkan ada yang aneh di kopernya.

“Setibanya di bandara, koper NZ langsung kita periksa lebih detail. Petugas menemukan empat bungkus narkotika yang diselipkan rapi di lipatan celana di dalam koper. Ini modus klasik buat ngakalin X-ray,” jelas RM Agus, Kamis (16/10/2025).

Setelah temuan ini diverifikasi oleh Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur, barang bukti dan tersangka langsung diserahkan ke penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Kaltim buat diusut tuntas.

Upah Receh, Jaringan Internasional?

Kasus ini jelas bukan ‘solo karir’. Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yulianto, membeberkan motif dan jaringan yang terendus.

Menurut pengakuan awal NZ, sopir truk sawit di Malaysia ini cuma dijanjikan upah 2.000 Ringgit (sekitar Rp 6,6 juta) buat ngantar barang haram itu. Yang bikin geleng-geleng, untuk kasus kali ini, NZ baru menerima uang saku 111 Ringgit (sekitar Rp 368 ribu) dari pemberi tugas bernama YZ!

“Pengakuannya menunjukkan ini bukan aksi tunggal. Ada ‘otak’ yang ngatur dari luar negeri dan ada DPO (Daftar Pencarian Orang) yang masih kita cari, termasuk pihak yang harusnya jemput di Balikpapan,” tegas Kabid Humas.

Modus ‘Celana Lipat’ Terbaca X-ray Canggih

Penyidik mencatat pola modus operandi yang berulang: barang dibungkus, dipadatkan, lalu disisipkan ke lapisan pakaian di dalam koper. Tujuannya? Biar susah dideteksi X-ray.

Tapi Kabid Humas kasih spoiler, petugas Bea Cukai punya skill khusus untuk baca citra X-ray. Modus penyamaran sekreatif apapun, tetap bisa terdeteksi.

Duh, jadi kurir internasional dengan upah receh, ujungnya malah jadi tamu negara. Kasus ini membuktikan, keahlian petugas dan teknologi tetap jadi garda terdepan melawan penyelundupan narkoba. Stay alert, guys! (TK/one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *