Subscribe

Gaspol! Serapan Dana MBG Naik 3 Kali Lipat

2 minutes read
8 Views

Nusaetamnews.com : Kabar fresh dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu)! Dana buat program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekarang udah ngegas banget serapannya. Kenaikannya nggak tanggung-tanggung, sampai tiga kali lipat!

Ini terjadi setelah Kemenkeu mengubah cara pencairan anggaran. Dulu, pakai sistem reimburse (ganti rugi), tapi sekarang udah diubah jadi dana di awal.

Bye-Bye Reimburse, Hello Dana Pre-Paid

Menurut Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, di awal tahun (sampai April 2025), pencairan MBG pakai sistem reimburse. Jadi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus nombok dulu, baru nombok-annya dibayar. Karena progress penyaluran di awal tahun agak lambat, pemerintah langsung evaluasi. Akhirnya, sistem pembayaran diubah.

“Setelah April, mereka (Badan Gizi Nasional/BGN) bikin perencanaan sampai 10 hari ke depan, sampaikan ke kami, kami bayar. Kalau lihat realisasi, sekarang sudah mulai cepat. Sejak Juni, Juli, Agustus, ke September, ini naik tiga kali lipat,” kata Astera, Jumat.

Perubahan metode jadi dana di awal ini terbukti jitu banget buat percepatan yang signifikan.

Capai Rp20 Triliun, 30 Juta Penerima Auto Senang!

Efek dari sistem baru ini langsung terasa di lapangan. Realisasi anggaran MBG sekarang udah menyentuh angka Rp20 triliun! Dana ini disalurkan melalui 13 ribu SPPG kepada 30 juta penerima.

Bayangkan, angka ini naik drastis banget dari laporan terakhir pada 8 September 2025, yang saat itu baru Rp13 triliun untuk 22,7 juta penerima, dilayani oleh 7.644 SPPG. Realisasi Rp20 triliun ini udah setara dengan 18,3 persen dari total pagu APBN 2025 yang ditetapkan Rp71 triliun.

Kemenkeu optimis alokasi anggaran bakal terus di-setel seiring target penerima yang mencapai 82,9 juta orang. Tujuannya jelas, penerima MBG tambah banyak, dan pelayanannya tambah kece!

Sejauh ini, sebaran penerima paling banyak ada di Pulau Jawa (13,26 juta orang), diikuti Sumatera (4,86 juta), Sulawesi (1,70 juta), Kalimantan (1,03 juta), Bali-Nusa Tenggara (1,34 juta), dan Maluku-Papua (0,52 juta orang). (sw/ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *